Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

8 ODP Virus Corona Sragen Dibully Tetangga, Menolak Diperiksa Tim Medis di Rumah

8 Orang Dalam Pengawasan atau ODP virus corona protes merasa dikucilkan dan menolak dikunjungi tim medis puskesmas setempat.

Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani
Tampak depan RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Orang Dalam Pengawasan (ODP) virus corona di Kabupaten Sragen secara mandiri datangi RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen untuk periksa.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto saat rapat penanganan virus corona di Sragen, Jumat (20/3/2020).

Delapan orang itu datang ke RSUD untuk melakukan pengecekan virus corona karena memiliki riwayat pulang dari luar negeri.

Harusnya Isolasi Mandiri, Ibu di Solo Ini Malah Rewang dan ke Pasar, Kini 17 Rumah Diisolasi

UPDATE Virus Corona di Jateng: 2.236 Orang Dalam Pemantauan, Positif Covid-19 di Semarang 6 Orang

39 Orang ODP Corona di Batang, Bupati Wihaji: Besok Penyemprotan Disinfektan Serentak

Satu Tahun Menimbun Urine hingga Bergalon-galon, Keluarga Ini Digerebek Polisi

"Setelah dilakukan pemeriksaan delapan ini diagnosis tidak mengarah ke virus corona."

"Ada yang ISPA, dan demam biasa," katanya.

Didik menambahkan alasan para ODP virus corona itu mendatangi rumah sakit ialah merasa dibully oleh tetangga atau warga setempat.

Alasannya, karena petugas dari puskesmas mendatangi dirinya.

"Mereka mengatakan keberatan didatangi petugas kami."

"Merasa dikucilkan sehingga mereka datang sendiri ke rumah sakit," katanya.

Selain itu didik juga mengeluhkan harga APD yang mahal sehingga menambah pengeluaran RSUD.

Mengantisipasi kekurangan ruang isolasi di Rumah Sakit, ia juga meminta izin kepada bupati untuk menggunakan Ruang Sakura yang bisanya digunakan untuk merawat pasien infeksi paru beralih menjadi ruang isolasi.

Dia juga telah memberikan pemenuhan gizi terhadap seluruh petugas yang dikerahkan dalam penanganan virus corona ini.

"Teman-teman juga membutuhkan bantuan, kami kekurangan SDM, jika diizinkan nanti ada tim gugus tugas, karena ini tidak hanya tanggungjawab RSUD saja tapi seluruhnya," katanya.

Tanggapan Bupati 

Mengenai ODP yang mendatangi RSUD, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyayangkan adanya tindakan warga yang membully ODP corona.

Yuni juga meminta Camat dan pihak puskesmas untuk memberikan pemahaman bahwa hal yang dilakukan tidak bermaksud mengucilkan.

"Ini realita yang harus kita hadapi. ODP isolasi di rumah," tegasnya.

Dia pun menegaskan protap (prosedur tetap) harus tetap dijalankan.

"Protap harus dilaksanakan."

"Sudah seharusnya kita yang mendatangi mereka."

"Ini yang harus kita lakukan, kalau mereka datang ke rumah sakit sudah berapa orang yang mereka temui, berapa tempat yang mereka datangi," tegasnya.

Menanggapi APD, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan untuk segera membuat estimasi kebutuhan APD dan mengirimkan ke provinsi karena akan disediakan.

Mengenai ruang isolasi, dirinya juga mengizinkan Ruang Sakura untuk digunakan sebagai ruang isolasi mengingat kebutuh dan harus disediakan.

"Siapkan SDM dan terkait gugus tugas silahkan seger dibuat."

"Kita harus berikan apresiasi terhadap teman-teman medis semuanya termasuk tunjangan akan kami pikirkan," katanya.

(Mahfira Putri Maulani)

3 PDP Virus Corona di Salatiga Dinyatakan Negatif

Anak Libur Sekolah 14 Hari, Nia Ramadhani Teriaki Ardi Bakrie: Capek, Bosan, Nggak Bisa Istirahat

Ternyata Komarudin PSIS Sempat Lari Saat Divaksinasi, Begini Kondisi Seluruh Pemain Menurut Dokter

Keuskupan Agung Semarang Keluarkan Kebijakan Misa Online

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved