Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Benarkah Mudik Lebih Awal Bikin Kasus Corona Meningkat di Jateng? Ganjar Pranowo Ungkap Datanya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap data peningkatan jumlah kasus corona berbarengan fenomena mudik lebih awal.

istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persediaan alat Rapid Test. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumlah pasien positif corona atau Covid-19 di Jawa Tengah meningkat akhir-akhir ini.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap data peningkatan jumlah kasus corona berbarengan fenomena mudik lebih awal.

Pada Rabu (25/3/2020) pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Sudjiwo Tedjo Minta Presiden Jokowi Cuti dan Maruf Amin Pimpin Lawan Virus Corona, Ini Alasannya

Presiden Jokowi Pecat Evi Novida Sebagai Komisioner KPU, Ini Penyebabnya

Dokter Indro Sang Ahli Virus: Kita Harus Yakin bahwa Virus Ini tak Ada Hubungannya dengan Kematian

Kebahagiaan Driver Ojol yang Antar Pesanan ke Nikita Mirzani, Dapat Tip Besar dan Perlakuan Istimewa

Dari semula 19 orang, menjadi 38 orang.

Setiap hari, jumlah pasien bertambah.

Ada tambahan dua pasien positif corona pada Kamis (26/3/2020).

Sehingga total hingga Jumat (27/3/2020) siang ada 40 pasien positif, enam di antaranya meninggal dunia.

Pasien positif dirawat tersebar di sejumlah rumah sakit di Jateng.

RSUD Moewardi Solo (4 orang), RSUP Dr Kariadi Semarang (8 orang), RSUD Wongsonegoro Semarang (5 orang), RSUD Goeteng Purbalingga (3 orang), RSUD Banyumas (3 orang), RS Telogorejo Semarang (3 orang),

Kemudian satu pasien masing-masing dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal, RSUD Soediran Wonogiri, RS Soedjono Magelang, RSUD Setjonegoro Wonosobo, RSUD Tidar Kota Magelang, RSUD Margono Soekarjo, RSUD Kraton Pekalongan, dan RSUD Cilacap.

Jumlah kasus pasien positif meningkat tajam pada Rabu.

Meluas ke kabupaten/kota yang awalnya tidak ada sama sekali kasus Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persediaan alat Rapid Test.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persediaan alat Rapid Test. (istimewa)

Seperti di Purbalingga, kasus perdana langsung empat pasien positif diumumkan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dalam akun Instagramnya.

Keempatnya memiliki riwayat perjalanan ke daerah endemik. Tiga orang bekerja di Jakarta dan satu orang pernah bepergian ke Bogor.

Begitu juga dengan pasien positif pertama di Cilacap yang merupakan balita.

Dari informasi yang dihimpun, keluarga balita tersebut pulang dari Jakarta ke desa tempat tinggal orang tua istrinya menggunakan kereta api.

Selama perjalanan balita tersebut sudah mengalami demam sejak masih berada di Jakarta.

Menyikapi hal ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo secara khusus meminta bupati wali kota memperketat pengawasan di wilayah masing-masing.

Ganjar juga mencermati pergerakan warga perantauan dari Jateng yang mempercepat mudik ke kampung halaman.

"Ada 80 bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara."

"Juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng," kata Ganjar dalam siaran pers.

Ia melanjutkan pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto Banyumas ada 2.323 penumpang turun.

Lalu di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.

Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.

"Para bupati dan wali kota harus lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan."

"Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW," tegasnya.

Minta Pemudik Jangan Pulang

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh diaspora Jateng atau perantau untuk tidak mudik.

Para pekerja yang ada di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Jabar, Jatim, Bali dan lainnya diminta menetap di lokasi masing-masing.

"Saya sarankan untuk warga Jateng yang sedang bekerja untuk tidak mudik."

"Saya doakan anda semua sehat, tapi kalau tidak sehat dan terjangkit virus corona, maka anda bisa menularkan kepada keluarga tercinta di rumah, kan kasihan," kata Ganjar dalam keterangan pers, Jumat (27/3/2020).

Menurutnya, dari hasil tracing yang dilakukan terhadap pasien positif corona di Jateng, ditemukan beberapa tertular dari daerah lain.

Misalnya, yang meninggal di Solo, itu terjangkit usai mengikuti acara seminar di Bogor.

"Kami mengecek satu persatu, beberapa yang positif corona di Jateng itu dari luar."

"Jadi, persebaran virus ini sangat cepat sekali. Demi keluarga tercinta di rumah, tolong tidak mudik dulu," tegasnya.

Tidak hanya imbauan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Gubernur DKI, Gubernur Jabar dan Ketua Gugus Tugas Covid-19 di Jakarta untuk menghindari masyarakat mudik.

Koordinasi dilakukan agar masing-masing daerah melakukan pengawasan dengan ketat.

"Mari bantu pemerintah agar penyakit ini bisa cepat berlalu."

"Tolong yang di Jakarta, di Jabar atau di manapun, jangan pulang dulu.

"Kita bantu DKI, Jabar dan daerah lainnya dengan tetap berada di tempat agar mudah dikontrol," ujarnya.

Pemerintah, lanjutnya, sedang menggodok aturan mengenai larangan mudik.

Sambil menunggu kepastian, Ganjar mengimbau kepada masyarakat untuk sadar dan tidak mudik.

"Kalau alasannya mudik hanya untuk bertemu orang tua atau keluarga, hanya membelikan pakaian, itu semua tidak ada manfaatnya jika ada potensi penularan."

"Mari kita menahan diri sebentar, kita lawan virus corona ini bersama-sama," katanya.

Selain demi keluarga, Ganjar juga meminta masyarakat melihat bagaimana perjuangan para tenaga medis yang saat ini sedang berjuang merawat pasien corona.

"Lihatlah mereka yang setiap hari fight melawan virus ini."

"Mereka berjuang mati-matian, waktunya habis, nyawa menjadi taruhannya dan keluarga tercinta ditinggal di rumah."

"Mari kita bantu, mari kota kompak agar musibah ini bisa segera dikendalikan," imbuhnya.

(Mamdukh Adi Priyanto)

Kini Jadi Negara dengan Pasien Corona Terbanyak, Amerika Sempoyongan Hingga Minta Bantuan Korsel

3 Fasilitas Olahraga Utama di Kendal Tutup Sementara

Update Merapi Erupsi, Terdengar Suara Gemuruh, Magelang Diguyur Hujan Abu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved