Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Kaidah Fikih dari Gus Yusuf soal Virus Corona : Mencegah Jadi Prioritas daripada Ambil Manfaat

Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan agar penyebaran pandemik virus corona atau Covid-19 tidak semakin meluas.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
Dok Pribadi
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, Gus Yusuf. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan agar penyebaran pandemik virus corona atau Covid-19 tidak semakin meluas.

Kebijakan yang dimaksud antara lain menerapkan physical distancing sehingga kegiatan yang mengundang massa diimbau untuk ditunda.

Bagaimana dengan kegiataan keagamaan, seperti pengajian, salat berjemaah, salat Jumat, dan sebagainya?

Sudjiwo Tedjo Minta Presiden Jokowi Cuti dan Maruf Amin Pimpin Lawan Virus Corona, Ini Alasannya

Dokter Indro Sang Ahli Virus: Kita Harus Yakin bahwa Virus Ini tak Ada Hubungannya dengan Kematian

Kini Jadi Negara dengan Pasien Corona Terbanyak, Amerika Sempoyongan Hingga Minta Bantuan Korsel

Presiden Jokowi Pecat Evi Novida Sebagai Komisioner KPU, Ini Penyebabnya

KH Muhammad Yusuf Chudlori atau biasa disapa Gus Yusuf membeberkan bahwa mencegah bahaya (mafsadat) harus menjadi prioritas utama, dibandingkan mengambil manfaat.

Kaidah fikih ini, sangat pas diterapkan dalam menghadapi kondisi merebaknya Covid 19 seperti sekarang ini.

"Pembatasan aktivitas dalam bentuk berkumpulnya massa, menjadi langkah baik dalam menghentikan penyebaran virus yang sangat cepat bermigrasi ini," kata Gus Yusuf dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).

Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang itu menjelaskan, sekolah itu manfaat.

Hanya saja untuk sekarang ini tinggal di rumah (stay at home), belajar di rumah lebih prioritas.

Begitu juga dengan silaturahmi untuk menyambung tali persaudaraan pun hukumnya wajib.

"Bertemu sanak famili, pergi ke pengajian, itu maslahat, tetapi untuk saat ini kita tunda dahulu," kata Ketua DPW PKB Jateng ini.

Dia juga mencontohkan saat Mekah ditutup untuk umrah, serta ibadah jemaah lain, hal itu bukan berarti takut kepada virus corona.

Namun justru sebagai bagian ikhtiar untuk menaati perintah Sang Pencipta.

"Allah memerintahkan manusia untuk berikhtiar.

Jaga kebersihan, diam dirumah, hindari dahulu kerumunan-kerumunan masyarakat," terang Ketua Yayasan Syubanul Wathan ini.

Di saat pandemik corona, kata dia, maka wajib bagi manusia untuk memutus mata rantai penyebarannya dengan cara menjaga kesehatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved