Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Kisah Desa yang Tenggelam di Demak, Tinggal 1 Keluarga yang Tinggal, Begini Cara Mereka Bertahan

Kisah Desa yang Tenggelam di Demak, Tinggal 1 Keluarga yang Tinggal, Begini Cara Mereka Bertahan

Editor: muslimah
BBC Indonesia/Anindita Pradana
Keluarga Pasijah adalah satu-satunya keluarga yang bertahan di Dusun Rejosari Senik, Desa Bedono, Demak, Jawa Tengah. 

Teras depan rumah yang terendam air membuatnya harus menyesuaikan tata letak rumahnya.

Ruang tamu dia jadikan kamar tidur sementara pintu belakang dan dapur, kini jadi pintu masuk ke dalam rumah.

Mak Jah mengaku terpaksa meninggikan lantai rumah tiga kali agar tak tenggelam.

"Saya tinggikan sendiri. Saya pakai perahu ke rumah-rumah, cari pecahan tembok yang sudah dipakai. Saya izin ke yang punya rumah. Kalau nggak diizinkan saya tidak ambil," kata dia.

O

Tinggal saya saja di dusun ini. Tidak ada temannya, Mak Jah, satu-satunya warga yang tersisa di dusun yang tenggelam di Demak, Jawa Tengah (BBC Indonesia/Ayomi Amindoni ) 

Dengan kondisi rumah yang dikepung air laut, setiap hari Mak Jah harus berjibaku dengan air pasang yang selalu menerjang sejak petang hingga tengah malam.

Suatu kala, air laut pasang hingga mencapai tempat tidurnya, membuatnya terbangun dalam kondisi basah kuyup di tengah malam.

"Bantal basah semua, kemambang (terapung)," ujarnya sambil membayangkan pengalamannya itu.

"Kapok, amben-amben terus didhuwurke (tempat tidur lalu ditinggikan)," imbuhnya.

Kendala ekonomi menjadi faktor utama keluarganya bertahan di rumah itu.

Mata pencaharian Rohani, suami Mak Jah, sebagai nelayan disebut hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, keluarga Mak Jah membantu pembibitan mangrove yang ditanam di sekitar rumahnya.

Dia mengaku sudah menanam puluhan ribu mangrove, bekerja sama dengan perguruan tinggi di Semarang dan Dinas Lingkungan Hidup Demak.

"Saya bertahan di sini, meski tidak punya uang, tidak bisa makan, ya seadanya. Nyatanya sudah tidak bisa minta bantuan ke teman atau tetangga," kata dia.

Namun, Mak Jah mengaku merasa terpanggil untuk merawat desanya dengan menanam mangrove di lokasi di mana dulu dusunnya berada, meski tak ada orang lain yang bertahan di desa itu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved