Wabah Virus Corona
Lakukan 7 Hal Ini Sebelum Masuk Rumah Untuk Menghindari Virus Corona
Hindari virus corona dengan melakukan 7 hal ini sebelum masuk ke rumah. Penyebaran virus corona saat ini cukup mengkhawatirkan.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Hindari virus corona dengan melakukan 7 hal ini sebelum masuk ke rumah.
Penyebaran virus corona saat ini cukup mengkhawatirkan.
Tak jarang pemerintah dan beberapa perusahaan menerapkan sistem work from home untuk mendukung gerakan social/physical distancing.
Namun bagi beberapa tetap harus berkegiatan di luar rumah atau melakukan pekerjaan yang mengharuskan mereka meninggalkan rumah.
• Sinopsis Ghost in the Shell Bioskop Spesial Trans TV Malam Ini, Tayang Jam 20.00 WIB
• Sinopsis Transcendence Bioskop Trans TV Malam Ini, Tayang Jam 22.00 WIB
• Sinopsis Krampus Big Movies GTV Malam Ini, Tayang Jam 23.00 WIB
• Curhat Titi Kamal Terpaksa Pisah Rumah dengan Suami Christian Sugiono: Kadang Suka Nangis Sendiri
Untuk itu berikut langkah-langkah yang harus dilakukan seusai bepergian, lakukan 7 hal ini sebelum memasuki rumah sebagai tindakan preventif penyebaran virus corona:
1. Hindari menyentuh apapun ketika baru sampai di rumah.
2. Lepaskan Alas kaki sebelum masuk
3. Bersihkan barang sekaligus alas kaki dengan disinfektan.
Semprotkan barang-barang dengan disinfektan di luar rumah.
4. Pisahkan barang-barang yang Anda bawa ke luar rumah di tempat tersendiri.
5. Cuci tangan hingga bersih dengan sabun sebelum menyentuh peralatan di dalam rumah.
6. Lepaskan dan segera cuci seluruh pakaian yang digunakan saat ke luar rumah.
7. Jangan duduk atau tidur sebelum benar-benar membersih kan seluruh tubuh.
Selain 7 hal di atas diutamakan untuk tidak pergi ke luar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Update mengenai virus corna sendiri, dilansir dari Kompas.com dari data yang disajikan Universitas John Hopkins.
Data menyebutkan, lebih dari 103.000 orang, tepatnya 103.396, dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.
Kabar baik lainnya, Korea Selatan yang grafik pasien sembuh karena virus corona meningkat pesat.
Atau fakta bahwa Italia, negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia, selama dua hari beruntun melaporkan penurunan data korban meninggal.
1. China laporkan lebih dari 70.000 pemulihan
Lebih dari 70.000 orang di China berhasil sembuh, di mana hampir 59.000 orang terjadi di Hubei, provinsi yang paling terdampak wabah.
Beijing mengklaim mereka bisa menghentikan penyebaran. Indikatornya adalah satu kasus domestik yang diumumkan pada Minggu (22/3/2020).
Klaim tersebut terjadi setelah Negeri "Panda" melontarkan serangkaian kebijakan ketat.
Salah satunya adalah lockdown Wuhan, kota tempat di mana wabah terdeteksi.
Meski begitu, China melaporkan adanya kasus impor.
Pada Minggu, mereka melaporkan 46 kasus, dengan 13 di antaranya terjadi di ibu kota Beijing.
Karena itu guna mencegah gelombang kedua, pemerintah setempat mengalihkan penerbangan ke 12 bandara, dan menerapkan pemeriksaan kesehatan bagi pendatang.
2. Sepertiga penderita di Korea Selatan sembuh
Negeri "Ginseng", yang menjadi klaster terbesar Asia (9.037 kasus), mengumumkan sepertiga pasien, atau 3.507, dinyatakan sembuh.
Kemudian pada Selasa (24/4/2020), Seoul hanya melaporkan 76 kasus harian, 14 hari beruntun mereka mengumumkan di bawah 100 infeksi.
Merujuk data dari Statista, Korea Selatan melakukan tes terhadap lebih dari 316.000 orang pada Minggu, di mana langkah itu jadi titik penting mitigasi.
Yoon Tae-ho, direktur jenderal kesehatan Korsel menyatakan, pihaknya tidak menurunkan kewaspadaan meski angkanya terus menurun.
"Masih terdapat naik turun meski tren-nya berkurang.
Prioritas kami adalah mencegah infeksi sporadis dan kasus berulang," tegas Yoon.
Sejak Minggu, Seoul memberlakukan kebijakan social distancing selama 15 hari.
Melarang kegiatan agama, olahraga, dan hiburan.
Mayoriyas kasus virus corona yang ditemukan di Negeri "Ginseng" berasal dari kelompok keagamaan bernama Gereja Shincheonji.
3. Korban sembuh Italia melebihi angka kematian
Hingga saat ini, Italia sudah melaporkan 6.077, dan menjadi negara dengan korban meninggal tertinggi karena Covid-19 di dunia.
Meski begitu seperti diberitakan Newsweek, Roma patut berbangga.
Sebab saat ini, mereka sudah menyatakan 7.432 korban sudah pulih.
Selain itu dalam dua hari berturut-turut, Roma mengumumkan penurunan dalam laporan kematian harian sejak Minggu pekan lalu.
Begitu wabah tersebut menjangkiti pada Februari, Negeri "Pizza" menerapkan lockdown, dan dimulai dari kawasan utara yang notabene wilayah paling parah.
Di Vo, sebuah kota kecil di bagian Venezia, tes yang digelar berulang-ulang terhadap warganya membuat mereka tak lagi mencatatkan kasus infeksi. (tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE
• Sudjiwo Tedjo Minta Presiden Jokowi Cuti dan Maruf Amin Pimpin Lawan Virus Corona, Ini Alasannya
• Dokter Indro Sang Ahli Virus: Kita Harus Yakin bahwa Virus Ini tak Ada Hubungannya dengan Kematian
• Presiden Jokowi Pecat Evi Novida Sebagai Komisioner KPU, Ini Penyebabnya
• Kisah Desa yang Tenggelam di Demak, Tinggal 1 Keluarga yang Tinggal, Begini Cara Mereka Bertahan