Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Bukan Demam, Ilmuwan Inggris Ungkap Tanda Awal Paling Mungkin Seseorang Terinfeksi Virus Corona

Virus ini menyebar melalui batuk orang yang terinfeksi tetesan air yang keluar ke udara inilah yang akan menyebarkan infeksi

Editor: muslimah
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

Bukan Demam, Ilmuwan Inggris Ungkap Tanda Awal Paling Mungkin Seseorang Terinfeksi Virus Corona

TRIBUNJATENG.COM - Memiliki kecepatan dalam penyebaran menyebabkan virus corona kini menyebar ke seluruh dunia.

Lonjakan penularan pun terjadi di beberapa negara, itupun baru yang ketahuan karena rekam jejaknya, sementara masih banyak juga yang belum ketahuan terinfeksi virus ini.

Setiap partikel virus corona memiliki cangkang lipid yang mudah hancur karena sabun maka untuk mencegahnya kita harus rajin mencuci tangan.

Kondisi Bomber PSIS Semarang Bruno Silva di Tengah Wabah Corona, Begini Caranya Menjaga Diri

Stop Penyemprotan Disinfektan ke Orang, Pakai Masker Kalau Keluar, Ganjar: Saya Doakan Semua Sehat

Kasus SP Pemilik Pesantren Nikahi Bocah 7 Tahun, Adakah Kekerasan Seksual? Ini Hasil Visumnya

Pemkot Semarang Siapkan Makam Khusus Pasien Positif Corona, Ini Lokasi yang Dinilai Paling Mungkin

Virus ini menyebar melalui batuk orang yang terinfeksi tetesan air yang keluar ke udara inilah yang akan menyebarkan infeksi.

Kemudian, setelah dihirup oleh orang sehat dia akan tertular virus ini.

Selain itu, orang yang yang menyentuh tetesan ini juga bisa terinfeksi virus corona.

Sebab itu sebagian orang yang bersin atau batuk sangat dianjurkan untuk selalu menutup mulutnya supaya virus yang keluar tidak menular.

Sementara itu, banyak pula orang yang positif terinfeksi virus corona namun mereka tidak menyadarinya bahkan merasa sehat dan bugar.

Menurut Asia One, jika demikian kita bisa mencari tahunya melalui beberapa tanda yang terjadi pada tubuh kita.

Menurut sebuah studi data oleh ilmuwan di Inggris, cara paling efektif adalah mengetahui apakah kita mulai merasakan indra penciuman dan rasa yang mendadak hilang.

Studi ini dikumpulkan oleh aplikasi pelacak gejala yang dikembangkan ilmuwan Inggris dan hasilnya cukup akurat.

Hampir 60 persen pasien yang kemudian dikonfirmasi dengan Covid-19 dilaporkan kehilangan indra penciuman dan rasa, menurut analisis data peneliti.

Itu dibandingkan dengan 18 persen dari mereka yang hasilnya negatif.

Hasil ini, jauh lebih kuat dalam memprediksi diagnosis Covid-19 daripada gejala umum yang ditimbulkan seperti demam.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved