Berita Slawi
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Lagi Satu Orang PDP Asal Kabupaten Tegal Meninggal Dunia
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Slawi yang dirawat di RSUI Harapan Anda Kota Tegal
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Slawi yang dirawat di RSUI Harapan Anda Kota Tegal, meninggal dunia pada hari Selasa (7/4) pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB.
PDP berjenis kelamin perempuan berusia 59 tahun ini, diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta yang merupakan wilayah pandemi Covid-19.
Keterangan tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Selasa (7/4) pagi ini.
Kasus meninggalnya PDP ini adalah kasus ketiga di Kabupaten Tegal.
Joko mengungkapkan jika penyebab pasti kematiannya belum bisa diputuskan karena masih harus menunggu hasil tes swab.
• HEBOH! Pemuda Curi Celana Dalam Wanita Warna Pink Tengah Malam Terekam Kamera CCTV
• KISAH NYATA: Kisah Ada Zanusso, Nenek Berusia 104 Tahun Berhasil Sembuh dari Virus Corona
• Dikabari Penumpang Yang Tipu Pengemudi Ojol dengan Bayar 700 Ribu Ditangkap, Inilah Pesan Mulyono
• Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat
“Tes swab pada pasien sudah dilakukan tapi sampai dengan pagi ini hasilnya belum kami terima," tutur Joko, pada Tribunjateng.com, Selasa (7/4).
Joko menambahkan, pertama kali PDP masuk ke rumah sakit hari Sabtu (4/4).
Selain mengalami gejala klinis yang identik dengan penderita Covid-19,
dari hasil pemeriksaan lanjutan seperti foto toraks, diketahui pasien menderita pneumonia dan ada riwayat penyakit penyerta atau komorbid yaitu tuberkulosis paru.
“Seperti yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, secara medis, keberadaan komorbid pada seseorang yang jika terinfeksi virus Corona, menjadikan daya tahan tubuhnya semakin lemah dan sakitnya bertambah parah," jelasnya.
Namun demikian, untuk menegakkan diagnosa, pihaknya tetap harus menunggu hasil tes swab.
Sementara untuk pemakaman jenazah sudah dilakukan pagi tadi oleh tim medis khusus, dengan disaksikan satu orang anggota keluarganya di TPU Dukuh Sembung Pangkah.
"Untuk mengantisipasi risiko penularan, sesuai prosedur yang berlaku kami akan melakukan rapid test pada kontak erat, terutama yang dari lingkungan keluarganya," tandas Joko.

Sebelumnya satu orang lagi pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi lebih dulu meninggal dunia pada Minggu (5/4).
PDP berjenis kelamin laki-laki berusia 30 tahun ini, diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Bali yang merupakan zona merah pandemi Covid-19.
Keterangan tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Minggu (5/4).
Sebelumnya, Joko meluruskan adaya kekeliruan pencatatan PDP asal Adiwerna yang meninggal hari Sabtu (4/4) kemarin.
PDP asal Adiwerna tersebut, ujar Joko, tidak memiliki riwayat perjalanan dari Bali, melainkan dari Jakarta.
Sehingga melalui keterangan pers ini, pihaknya sekaligus meminta maaf dan meralat pemberitaan.
Sementara untuk kasus meninggalnya PDP asal Kecamatan Lebaksiu ini,
Joko mengungkapkan jika penyebab pasti kematiannya belum bisa diputuskan, karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Yogyakarta.
“Tes swab pada pasien sudah dilakukan, tapi sama seperti yang lainnya, sampai dengan hari ini hasilnya belum kami terima," kata Joko, pada Tribunjateng.com, Minggu (5/4).
Joko menambahkan, pertama kali PDP masuk ke rumah sakit hari Selasa (31/3).
Suhu tubuhnya saat itu mencapai 37 derajat celcius dengan disertai gejala batuk dan pilek, serta keluhan sakit pada tenggorokan.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti foto toraks,
diketahui pasien menderita pneumonia akut dan ada riwayat penyakit penyerta atau komorbid,
yaitu tuberkulosis kronis serta penyakit yang lainnya.
“Secara medis, keberadaan komorbid pada seseorang yang kemudian terinfeksi virus Corona ini
menjadikan daya tahan tubuhnya semakin lemah dan sakitnya bertambah parah," jelasnya.
Dengan demikian, untuk menegakkan diagnosa, pihaknya tetap harus menunggu hasil tes swab.
Sementara untuk jenazah PDP saat ini sudah dimakamkan oleh petugas khusus medis, dengan menerapkan prosedur pemakaman jenazah Covid-19.
“Pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB jenazah sudah dimakamkan di daerah Lebaksiu oleh tim dari kesehatan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi risiko penularan, Joko menyampaikan jika pihaknya akan melakukan rapid test pada kontak erat di lingkungan keluarganya.
Sementara hasil rapid test pada empat orang anggota keluarga dari PDP meninggal asal Adiwerna kemarin semuanya negatif.
Sama seperti pernyataan sebelumnya, kematian PDP kali ini menurut Joko tidak bisa dikategorikan sebagai kasus kematian penduduk Kabupaten Tegal akibat infeksi Corona.
“Sepanjang belum ada hasil tes swab yang menunjukkan hasil positif, maka kami tidak bisa mengkategorikannya sebagai kasus terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19," tandasnya. (dta)
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! PDP Asal Kabupaten Tegal Meninggal Dunia, Pulang dari Bali
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Lawan Arus Tukang Ojek Tewas Tersambar Truk, Mariyem: Tolong Aku
• Mahfud MD Puji Yasonna Laoly Terkait Pelepasan Narapidana di Tengah Wabah Virus Corona
• Alasan Dokter Terkemuka Kanada Ini Setuju Masker Kain Dapat Mencegah Penyebaran Covid-19