Berita Solo
Tak Mau Jalani Karantina 14 Hari, 2 Pemudik Tiba di Solo Pilih Balik Lagi ke Cirebon dan Surabaya
Dua pemudik yang tiba di Solo tidak mau menjalani karantina. Keduanya lantas memilih untuk kembali ke tempat asal pemberangkatan.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Dua pemudik yang tiba di Solo tidak mau menjalani karantina.
Keduanya lantas memilih untuk kembali ke tempat asal pemberangkatan.
Kedua pemudik tujuan Solo itu datang dari Cirebon dan Surabaya.
• Janda Ini Kaget Saat Cek Calon Suaminya di Kodim Pemalang, Tidak Ada Nama Kapten Rendi
• Fakta di Balik SA Tipu Driver Ojol Mulyono, Pelaku Ditolak Keluarga dan Kini Dikarantina di Solo
• Bukan dari China, Peneliti Ungkap Darimana Asal Virus Corona yang Menyebar di Kota New York
• TNI-Polri Tangkap Pemasok Sembako KKB Papua, Ternyata Juga Penyelundup Amunisi
Keduanya menggunakan kereta api untuk sampai ke Solo dan turun di Stasiun Balapan.
"Masing-masing datang dari Cirebon menggunakan kereta Ranggajati, dan yang dari Surabaya menggunakan kereta Sancaka.
Mereka tiba hari ini," kata Koordinator Lapangan Penjemputan Pemudik di Stasiun Balapan, Henry Satya, Kamis (9/4/2020).
Henry mengatakan, setiap pemudik yang tiba di Kota Solo, termasuk tiba di Stasiun Balapan, menjalani pendataan.
Kedua pemudik itu yang tiba di Stasiun Balapan lantas dibawa bus untuk dilakukan cek kesehatan.
Keduanya dibawa ke Graha Wisata untuk menjalani karantina selama 14 hari.
"Kedua pemudik itu KTP-nya beralamat Surakarta semua.
Karena tidak mau (dikarantina), akhirnya dia ikut bus Dishub untuk ke stasiun untuk kembali ke daerah di mana mereka berangkat," kata Henry.
Dalam proses kembalinya dua pemudik itu menuju stasiun mendapat pengawalan dari Satpol PP dan Dishub.
Keduanya dipastikan kembali ke daerah asal berangkatnya.
"Mereka dikawal sampai benar-benar kembali lagi ke daerah asal berangkatnya, yakni Cirebon dan Surabaya," kata dia.
Perlu diketahui, Pemerintah Kota Solo menyiapkan Graha Wisata Solo untuk karantina bagi pemudik yang tiba di Solo.
Karantina itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, selain mengarantina pemudik yang tiba di Solo, pihaknya juga akan mengarantina warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Pihaknya menyiapkan tiga tempat untuk karantina yakni di Graha Wisata, Ndalem Joyokusuman, dan Ndalem Priyosuhartan.
"Untuk para pemudik nanti di Graha Wisata, atas dan bawah. Ini kita siapkan untuk mengarantina bagi para pemudik yang pulang ke Solo langsung masuk sana dulu," kata Rudy, sapaan akrab FX Hadi Rudyatmo, Senin (30/3/2020).
Rudy mengatakan, untuk mengantisipasi datangnya pemudik dari luar kota, apalagi dari kota yang terjangkit virus, pihaknya sudah koordinasi dengan pihak terminal, PT KAI, dan bandara.
"Kalau memang ada (warga Solo) yang dari luar kota, termasuk luar negeri pulang kita itu buka jalur informasi langsung."
"Itu langsung kita masukkan saja jangan menunggu sampai ke rumah."
"Sampai ke rumah jebol," katanya.
Selama menjalani karantina, pemudik akan terus dipantau kesehatannya oleh tim medis.
Jika selama 14 hari tidak menunjukkan gejala mereka baru diperbolehkan pulang.
Namun, ketika dalam masa karantina ada yang menunjukkan gejala maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit.
"Makanya kita siapkan (tempat karantina) minggu ini selesai lah untuk Ndalem joyokusuman, Ndalem Priyosuhartan karena kami harus siapkan tempat tidur dan sebagainya," kata dia.
Sebagai informasi, Pos Karantina Corona khusus pemudik hanya disediakan di Grha Wisata.
Untuk Ndalem Joyokusuman dan Priyosuhartan dikhususkan bagi orang dalam pemantauan atau ODP.
Pemkot Solo akan menyiagakan sejumlah petugas di 5 titik kedatangan pemudik.
5 titik itu meliputi :
Terminal Bus Tirtonadi Solo
Stasiun Solo Balapan
Stasiun Solo Jebres
Stasiun Solo Purwosari
Bandara Internasional Adi Soemarmo
Di masing-masing titik kedatangan itu akan disiagakan juga armada Batik Solo Trans (BST).
Bus itu dimanfaatkan untuk membawa para pemudik ke posko karantina.
"Pemudik datang wajib cuci tangan."
"Disemprot."
"Setelah itu diberi masker masuk ke bus tetap jaga jarak."
"Tidak berjubal," katanya.
Pemudik yang dikarantina, lanjutnya, hanya khusus ber-KTP Solo.
Diutamakan yang datang dari Jabodetabek atau wilayah pandemic corona.
"Bus ini adalah untuk menjemput para pemudik yang nekat akan mudik ke Solo."
"Khususnya warga yang mudik ber-KTP Kota Surakarta."
"Para pemudik siap-siap untuk dikarantina selama 14 hari," tandas Rudy. (*)
• Perawat RSUP Kariadi Semarang Meninggal karena Corona, Dimakamkan Dekat Dengan Makam Ayahnya
• Promo Indomaret Pekan Ini 8-14 April 2020, Produk Susu hingga Aneka Snack, Cek di Sini Daftarnya
• Peringatan Keras Kapolri Dilarang Blokade Jalan yang Ganggu Distribusi Logistik Selama PSBB
• Selamat Jalan Glenn Fredly! Mutia Ayu Posting Foto Pelukan dengan Glenn Fredly