Virus Corona Jateng
Warga Tonton 'Wisata Baru' Karangan Bunga di TPU Suwakul Ungaran, Imbas Penolakan Jenazah Perawat
Aksi massal pengiriman karangan bunga di TPU Suwakul Ungaran menarik perhatian masyarakat sekitar yang terimbas penolakan jenazah perawat.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Karangan bunga menghiasi TPU Siwarak, Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (12/4/2020).
Puluhan karangan bunga itu bernada sindiran terhadap kejadian penolakan pemakaman jenazah perawat meninggal dunia karena corona di TPU Suwakul, Kabupaten Semarang, baru-baru ini.
Berdasar pantauan, karangan bunga itu diletakkan berbaris di depan komplek TPU Suwakul Kabupaten Semarang.
• Polda Jateng Tangkap Trio Pak RT dkk Diduga Provokator Penolakan Jenazah Perawat di Ungaran
• Verifikasi Email Susah saat Daftar Kartu Prakerja di prakerja.go.id? Ini Penjelasan Admin
• Kelompok Anarko Akan Serang Kota-kota Besar Pulau Jawa 18 April 2020, Membakar dan Menjarah
• BREAKING NEWS: Kecelakaan 2 Motor Terlindas Truk Kontainer di Pemalang
Tak hanya di depan TPU, karangan bunga itu juga diletakkan berbaris di dalam TPU.
Nyaris karangan bunga tersebut dikirim oleh persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI) kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Karangan bunga lainnya dikirim oleh berbagai pihak.
Misalnya dari forum relawan Kabupaten Semarang, dan lain-lain.
Karangan bunga yang berada di TPU itu selanjutnya menjadi tontonan warga yang melintas.
Warga sekitar menonton karangan bunga tersebut, dan memotret menggunakan kamera yang ada di ponsel mereka.
Salah satunya Yulianti, warga Kota Semarang.
Yulianti merasa trenyuh atas kejadian penolakan perawat RSUP Dr Kariadi Kota Semarang yang meninggal karena corona dimakamkan di TPU tersebut.
FOTO:

"Saya terus terang merinding, trenyuh."
"Sebenarnya inginnya bagaimana."
"Padahal korban tersebut merupakan pahlawan yang mempertaruhkan nyawa untuk kita semua."
"Ketika sudah meninggal dikuburkan kok malah tidak dibolehkan," geramnya.
Ia pun jauh-jauh dari Kota Semarang untuk melihat karangan bunga di TPU tersebut."
"Harapan saya, penolakan seperti itu tak boleh terjadi lagi."
"Kalau ada yang meninggal, diperbolehkan untuk dikubur."
"Apalagi penanganan korban pasien corona juga sudah sangat aman, tidak mungkin bisa menularkan wabah ke orang-orang," jelasnya.
Warga lainnya, Imam, mengatakan karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak Jumat (10/4/2020) kemarin.
"Awalnya satu, lalu saya lihat malam harinya sudah ada tiga. Lalu sampai sekarang bertambah sampai ada puluhan," katanya.
Diberitakan sebelumnya seorang perawat RSUP Dr Kariadi Kota Semarang meninggal dunia disebabkan corona, Kamis (9/4/2020) kemarin.
Sedianya jenazah dimakamkan di TPU Suwakul Bandarjo, Kabupaten Semarang. Tetapi kemudian ditolak warga, sehingga dipindah pemakamannya di komplek makam keluarga Dr Kariadi di Bergota Kota Semarang.
(Ahm)
• Kriminolog Undip Semarang Prediksi Kejahatan Cyber Meningkat Saat Wabah Corona, Khususnya Kasus Ini
• UPDATE: PDP Meninggal Asal Slawi Tegal Positif Corona, Kasus Covid-19 Bertambah Jadi 5 Orang
• Polisi Pulangkan 125 Penghuni Indekos Banyumas, Kombes Whisnu: Ada Indikasi Penularan Corona
• Warga Tolak Rencana Rusunawa Dijadikan Tempat Karantina Pasien Virus Corona