Virus Corona Jateng
Laborat RSND Undip Ditunjuk untuk Uji Virus Corona, Gunakan Sistem Drive Thru
Kemenkes menetapkan laboratorium RSND Undip sebagai laboratorium tes virus corona Covid-19 dengan PCR. Ppemeriksaan swab menggunakan drive thru.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang sebagai laboratorium tes virus corona Covid-19 dengan alat PCR.
Artinya, laboratorium tes pemeriksaan sampel swab untuk menentukan positif atau negatif corona seseorang di Jateng bertambah lagi.
Sebelumnya, Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga dan Rumah Sakit UNS Solo terlebih dahulu diberikan restu Kemenkes.
• Musnahnya Suku Maya Kuno Akibat Kekeringan Ekstrem Seribu Tahun Lalu
• Ternyata Ruangguru Tercatat Perusahaan Asing dari Singapura
• Curi Padi di Sawah Daerah Karanganyar, Warga Sragen Diganjar Sembako dan Susu
• Sidang Isbat 1 Ramadhan 2020 Kemenag Digelar Besok Kamis 23 April
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meresmikan laboratorium PCR Undip terkejut dengan model pelayanan pemeriksaan spesimen swab, yakni menggunakan konsep lantatur (pelayanan tanpa turun) atau drive-thru.
"Ini keren, sangat inovatif. Saya rasa model tes PCR seperti ini yang pertama di Jateng," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).
Saat simulasi, ditunjukkan bagaimana pasien yang akan tes tidak perlu turun dari kendaraan.
Pasien yang datang mengendarai mobil cukup berhenti di depan lobi rumah sakit. Setelah itu, petugas yang lengkap dengan APD dan peralatan medisnya, langsung datang menghampiri.
Tanpa harus turun dari mobil, pasien tersebut langsung diambil spesimennya dan bisa langsung pulang.
Selain mempercepat, konsep lantatur itu dinilai Ganjar dapat meminimalisasi penularan Covid-19.
Dengan model itu, pasien tidak perlu berkerumun di ruang tunggu dan bertemu dengan banyak orang.
"Ini bagus, selain mempercepat proses, tidak banyak orang yang bersinggungan. Kalau duduk dan mengantri, kan bahaya. Kadang, kita tidak tahu bahwa pasien itu positif atau tidak," tegasnya.
Menurutnya, dengan dijadikannya RSND Undip Semarang sebagai laboratorium PCR, maka penanganan Covid-19 di Jateng diharapkan akan semakin cepat.
Keluhan lamanya proses pengecekan swab, kata dia, dapat diatasi dengan penambahan laboratorium ini.
"Dengan hasil cepat, sehingga nantinya, pasien yang terindikasi Covid-19 dapat diambil keputusan segera. Yang positif segera dirawat, yang negatif dipulangkan dan tempatnya bisa digunakan untuk pasien lain," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSND Undip Semarang, Sutopo Patriajati mengatakan, saat ini lab PCR di tempat itu mampu melayani 90-100 sampel swab perhari. Ke depan, pihaknya akan terus menambah kapasitas dan jumlah pengecekan.
"Kalau SDM dan alatnya ditambah, kami pasti bisa lebih banyak sampel yang diperiksa. Ke depan kami akan berusaha memenuhi itu," ucapnya.
Disinggung mengenai model drive thru dalam pengecekan swab, Sutopo mengatakan memang untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
"Ini inovasi kami untuk mempercepat dan juga mengutamakan aspek keamanan. Tentu akan kami tingkatkan lagi agar semakin baik," katanya.(mam)
• Pemkab Sukoharjo Batasi Kegiatan Ramadan 2020, dari Sholat Tarawih hingga Pembagian Takjil
• Prabowo Tak Muncul Dalam pemberitaan, Rizal Ramli Justru Beri Pujian karena Tindakan Diam-diam Ini
• Disoal, Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing Singapura, Layak Dapat Proyek Kartu Prakerja Pemerintah?