Berita Semarang
Di Tengah Pandemi, Kajian Kitab Kuning Digelar secara Online di Ponpes Asshodiqiyah Semarang
Pengajian kitab kuning secara online diperuntukan bagi para santri yang kini sedang berlibur panjang.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wabah pandemi virus corona Covid-19 tak menyurutkan antusias kegiatan keislaman selama bulan Ramadhan.
Seperti dicontohkan puluhan santriwan-santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Asshodiqiyah, Gayamsari, Kota Semarang, yang mendalami kitab kuning secara online, Sabtu (25/4/2020).
Pengajian kitab kuning secara online diperuntukan bagi para santri yang kini sedang berlibur panjang.
• Alshad Ahmad Tak Lagi Berani Masuk Kandang Harimau, Terakhir Mata Hewan Peliharaannya Itu Menajam
• Zuraida Hanum Sebut Wanita Ini Jadi Penyebab Ia Membunuh Hakim Jamaluddin Suaminya: Kau Alasannya
• 2 Hari Setelah Kabur, Pasien Positif Corona Ini Meninggal, Bertemu Ratusan Orang, 1 Desa Diisolasi
• Dulu Ditertawakan, Ucapan Ashraf Sinclair soal Virus Corona Terbukti Benar, Covid-19 Bukan Lelucon
Sedangkan santri yang masih di ponpes mengikuti kajian dengan menerapkan physical distancing.
Mengaji kitab kuning di ponpes ini sebenarnya sudah menjadi aktivitas sehari-hari yang dilakukan para santri.
Namun di tengah wabah seperti ini, proses mengaji kitab kuning kini diubah secara online.
Sebelum mengikuti pendalaman kitab kuning, setiap santriwan-santriwati pun harus diperiksa suhu badannya.
Tampak para santri khusyuk menyimak tulisan arab gundul yang dibacakan oleh guru ngaji.
Dengan memanfaatkan bolpoin, para santri mengikuti dengan menuliskan makna di setiap katanya.
Ustadz pondok pesantren Asshodiqiyah, Shidqon Prabowo mengatakan, meski kegiatan belajar mengajar libur, pihaknya tetap melangsungkan kegiatan pengajian kitab kuning di ponpesnya.
"Mereka para santri yang pulang kampung wajib mengikuti kajian live lewat medsos.
Untuk yang tinggal di pondok sisanya 20 orang.
15 santriwan, dan 5 santriwati.
Meski banyak yang pulang, kita wajibkan untuk ikuti ngaji lewat jaringan online," kata Shidqon Prabowo saat ditemui Tribunjateng.com, di pondok pesantrennya, Sabtu (25/4/2020).
Dalam khotbah pengajian khusus kitab kuning tersebut, Prabowo melafalkan makna supaya para santri mencatatnya.