Larangan Mudik 2020
Wonogiri Sumbang Pemudik Nomor 4 di Jateng, Tapi 24.396 Orang ke Jabodetabek Jelang Larangan Mudik
meski ada imbauan tidak pulang kampung, tetapi beberapa minggu ini terus saja warga perantauan di Jakarta dan sekitarnya kembali.
Sejak tanggal 19 - 23 April 2020, hampir 300 orang perhari yang melakukan perjalanan ke Jabodetabek melalui Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri.
Menurut Kepala Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, hal ini disebabkan larangan mudik bertepatan saat menjelang bulan puasa.
"Karakteristik budaya masyarakat Wonogiri itu masih njawani banget." katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (26/4/2020).
"Mungkin karena memasuki bulan Ramadhan, mereka pada pulang untuk nyekar (nyadran)," imbuhnya membeberkan.i
Agus memperkirakan sejumlah orang yang kembali ke Jabodetabek jelang larangan mudik adalah masyarakat Wonogiri yang sudah menetap di Jabodetabek.
"Jadi setelah acara mereka sudah selesai, mereka kembali lagi ke Jakarta (Jabodetabek), karena memang disana sudah mempunyai rumah sendiri," jelasnya.
3. Terminal yang Jadi Tumpuan Bak Tempat Mati
Pemandangan berbeda terjadi di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri paska pemerintah memberlakukan larangan mudik, Minggu (26/4/2020).
Dari pantauan TribunSolo.com, nampak aktivitas di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri mati total.
Penurunan aktivitas di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri yang biasa ramai dengan pemudik atau kaum perantauan itu terkadi sejak Jumat (24/4/2020).
Ruang tunggu penumpang, warung, lobi, hingga tempat tiket bus tampak sepi orang.
Di tempat transit bus, nampak puluhan bus terparkir berjejer rapi, namun tidak beroperasi.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto.
"Bus AKAP sudah sepi, tapi bus AKDP masih beroperasi dan selalu kita data," katanya kepada TribunSolo.com.
Hal ini dimanfaatkan untuk petugas kebersihan menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh bagian terminal.