PKM Semarang
Hari Kelima Penerapan PKM di Kota Semarang, Petugas Pos Pantau Paksa 7 Kendaraan Pemudik Putar Balik
Petugas terpadu pos pantau pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Kota Semarang tak main-main untuk menindak tegas masyarakat yang nekat mudik.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Petugas terpadu pos pantau pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Kota Semarang tak main-main untuk menindak tegas masyarakat yang nekat mudik.
Pada hari kelima pemberlakuan PKM di Kota Semarang, petugas memulangkan tujuh kendaraan pemudik, Jumat (1/5/2020).
Kabid Pengendalian dan Penertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, tujuh kendaraan tersebut yakni satu bus besar, dua travel, dan empat kendaraan pribadi.
• Viral Pria Ini Nekat Pulang Kampung Jalan Kaki 428 Km karena Kangen Anak, Sepatu Rusak di Tol
• Viral Komentar Kocak Gibran Retweet Unggahan Foto Jokowi Wisuda di UGM: Dapet Ducati
• Takmir Masjid di Banyumas Ini Akan Robohkan Masjid, Kecewa Imbauan Ibadah di Rumah, Bupati kaget
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Semarang Jadi Kota Terbaik di Indonesia
Kendaraan tersebut pun langsung diminta putar balik ke daerah asal saat melintas di pos pantau Mangkang dan pos pantau gerbang tol Kalikangkung.
"Bus besar dan travel tadi dari Jakarta, sedangkan mobil pribadi ada yang dari Jakarta, Bogor, dan Bekasi.
Kami tegas meminta mereka untuk putar balik," terang Danang.
Hal itu dilakukan sesuai peraturan wali kota tentang pemberlakuan PKM di Kota Semarang sekaligus larangan mudik dari Pemerintah Pusat.
Danang melanjutkan, pengecekan dilakukan untuk seluruh kendaraan yang masuk di setiap pos perbatasan Kota Semarang.
Satu per satu pengendara dicek suhu tubuh.
Pengendara yang memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius atau lebih diminta untuk putar balik.
"Kami hentikan di pos pantau perbatasan oleh petugas terpadu.
Yang masuk semua kami periksa.
Khusus dari luar kota kami intensifkan.
Kami tanya asal dan tujuan, kami juga cek suhu tubuh," terangnya.
Menurut Danang, masih terjadi antrean panjang di beberapa pos perbatasan pada hari kelima PKM.
Namun, volume kendaraan cenderung mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya.
Kesadaran masyarakat menggunakan masker saat berpergian juga sudah meningkat.
"Arus lalu lintas sudah ada penurunan.
Mungkin karena hari ini juga libur.
Kami tetap mengimbau masyarakat tidak usah pergi-pergi kalau tidak perlu banget. Ikuti protokol kesehatan," ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk membiasakan mematuhi aturan berkendara selama pemberlakukan PKM.
Mobil pribadi yang berisikan tujuh seat harus diisi maksimal empat orang, sedangkan mobil yang berisikan lima tempat duduk maksimal diisi tiga penumpang saja.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, pengetatan arus kendaraan yang masuk Kota Semarang diberlakukan secara maksimal setiap hari selama masa PKM berlangsung.
Diakuinya, hal ini memang berdampak adanya penumpukan kendaraan saat pemeriksaan namun itu menjadi konsekuensi dari penerapan PKM.
"Masalah dampak lalu lintas macet bagian dari konsekuensi karena situasinya ini luar biasa dan bukan situasi normal," ujarnya. (eyf)
• 2 Pemudik dari Taiwan Inisiatif Minta Karantina di GOR Tegal Selatan, Jumadi: Harus Dicontoh
• 2 Santri Ponpes Temboro Magetan Jatim Ketahuan Reaktif Corona Saat Pulang ke Banjarnegara
• Peringati Hari Buruh, Wakapolda Jateng Bagikan Paket Sembako di Kabupaten Tegal
• Abdul Hamid Minta Data Penerima JPS Dampak Corona di Jateng Tak Tumpang Tindih dan Terlewat