PKM Semarang
BREAKING NEWS : Penutupan Jalan Tahap 4 di Kota Semarang, Ini 3 Ruas Jalan yang Akan Ditutup 24 Jam
Kebijakan Satlantas Polrestabes Semarang dan Dishub Kota Semarang berupa penutupan ruas jalan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona terus ber
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebijakan Satlantas Polrestabes Semarang dan Dishub Kota Semarang berupa penutupan ruas jalan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona terus berlanjut.
Setelah melakukan penutupan sejumlah 10 ruas jalan di Kota Semarang yang terbagi menjadi tiga tahap.
Kini pada tahap ke empat Satlantas bakal menutup tiga ruas jalan selama 24 jam mulai besok Senin (4/5/2020).
• Sedang Makan di Tuntang, Warga Kota Semarang Tiba-tiba Jatuh dan Meninggal Dunia
• Paula Verhoeven Malu Kiano Diberi Baju Bekas Rafathar, Baim Wong: Kayak Gue Gak Mampu
• Hasil Survei Terbaru UI: 92,8 Persen Masyarakat Dukung Karantina Wilayah
• Bayi 40 Hari Meninggal Sesak Nafas Usai Diajak Kondangan di Kudus, Ada Tamu Undangan dari Zona Merah
Tiga ruas jalan tersebut yakni Jalan Dr Wahidin mulai dari Simpang Sisimangaraja hingga Simpang Kaliwiru.
Kemudian Jalan Ngesrep Timur V atau pintu masuk Gapura Patung Kuda Undip.
Lalu Jalan Sukun Raya sampai Simpang Jalan Bina Remaja.
"Penutupan jalan itu bagian dari rangkaian pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Kota Semarang yang harus kami dukung dan efektifkan hingga 24 Mei 2020," terang Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi kepada Tribunjateng.com, Minggu (3/5/2020).
Ardi melanjutkan, penutupan ruas jalan tahap empat memang menyasar kota Semarang sisi selatan lantaran aktifitas warga di wilayah tersebut masih terhitung ramai.
"Bapak Kapolrestabes juga melihat sendiri kondisi di wilayah tersebut sehingga kami memutuskan untuk melakukan penutupan tahan empat di tempat tersebut," paparnya.
Dikatakan Ardi, penutupan jalan sudah dilakukan di berbagai wilayah di Kota Semarang terutama pusat kota, timur dan selatan.
Tidak menutup kemungkinan penutupan jalan akan menyasar di Kota Semarang sisi barat yang sejauh ini memang belum tersentuh kebijakan tersebut.
"Nanti ke semua wilayah, satu persatu dulu. Sembari melihat kebijakan ini sejauh mana efektifitasnya di jalan yang sudah diterapkan," katanya.
Terkait efektitas kebijakan penutupan jalan dalam mencegah penyebaran virus Corona, Ardi menilai kebijakan ini sangat efektif.
Dia mencontohkan di kawasan Simpang Lima, di kawasan tersebut selama arus dimatikan dapat mencegah aktifitas masyarakat yang tentunya dapat menghindari penyebaran virus Corona yang lebih masif.
Kendati demikian, Ardi mengaku, keputusan penutupan jalan merupakan keputusan yang dilematis bagi pemerintah dan pihaknya.
Artinya penutupan jalan dapat menyulitkan masyarakat. Di sisi lain, pemerintah dan kepolisian harus menimalisir penyebaran virus Corona.
"Ini dua pilihan tidak enak bagi semua, namun tetap harus dilakukan," tegas Ardi.
Dia menungkapkan, sebenarnya penutupan jalan ini tidak perlu dilakukan jika masyarakat patuh.
Namun kenyataannya berdasarkan pantuan masih banyak warga yang tetap beraktifitas di luar rumah dengan kegiatan tidak perlu seperti nongkrong atau berkumpul.
Bahkan seringkali dijumpai mereka tidak memakai masker.
Apalagi di suasana bulan ramadan ini yang mana sore hari digunakan warga untuk kegiatan ngabuburit.
"Warga tidak perlu takut berlebihan, namun tetap harus menyadari situasi seperti ini.
Bersikap biasa saja tetapi harus mengantisipasi penyebaran virus Corona," pesan Kasatlantas. (Iwn)
• Jajanan Serabi Khas Pegandon Kendal, Indah dan Suami Pertahankan Rasa dari Nenek
• Anak Punk Jalanan Cabuli Anak di Bawah Umur di Kebumen, Dijajanin Bakso Agar Tutup Mulut
• Kontak Langsung dengan Kepala Dinas, 1 ASN DPU dan Taru Kab Pekalongan Positif Virus Corona
• UPDATE Virus Corona di Jawa Tengah, 144 Pasien Positif Dinyatakan Sembuh