Virus Corona Jateng
Dampak Virus Corona, Permintaan Kerupuk Rambak di Pegandon Kendal Turun hingga 60 Persen
Terkena wabah pandemi covid-19, produsen kerupuk rambak kerbau atau sapi di Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal terancam merugi, terlebih
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
Biasanya datang 3 kali dalam seminggu, satu harinya bisa mencapai 5 kulit hewan kerbau atau sapi dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.
Kerupuk yang sudah digoreng akan dibungkus dalam sebuah kantong plastik serta dikemas dalam sebuah kardus lengkap dengan stiker.
Kemasan kardus kecil dengan berat 250 gram dibanderol Rp 38.000, sedangkan kemasan besar dengan berat setengah kilogram dibanderol Rp 70.000.
Tak hanya dikirim ke berbagai kota dan provinsi, pihaknya pun melayani pembelian eceran bagi warga sekitar.
Kerupuk buatan Sri Mulyani ini ditaksir bisa bertahan hingga 3 bulan ke depan.
"Kita biasa peegunakan kulit hewan jantan karena lebih tebal dan kadar minyaknya sedikit, hasilnya lebih mengembang.
Untuk yang kulit tipis juga sortiran, kita tetap proses menjadi rambak sayur dengan mekanisme pengolahan sendiri.
Semoga saja wabah virus corona ini segera berakhir," ucap Samsudin yang juga saudara pemilik. (Sam)
• Pandemi Virus Corona, Omzet Restoran dan Hotel di Salatiga Turun Drastis
• 160 Desa di Karanganyar Sudah Ajukan BLT Dana Desa Tahap 2
• Viral Emak-emak Belanja di Pasar Semarang Ngotot Tolak Perintah Pakai Masker: Anda Memaksa Halus
• Harga Hampir Sama & Dibekali Quad Camera, Ini Perbandingan Vivo Y50 dengan Realme 6