Berita Solo
Ditanya Harga Perawan & Janda Anak Satu, Nomor Telepon Koordinator Terminal Tirtonadi Solo Dicatut
Nomor telepon seluler milik Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto dicatut dengan misterius oleh orang tidak bertanggung jawab.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Nomor telepon seluler milik Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto dicatut dengan misterius oleh orang tidak bertanggung jawab.
Akibatnya, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi itu mengungkapkan mengalami hal yang membuatnya risih dan terganggu.
Bagaimana tidak, seorang Koordinator Terminal sampai ditanya banderol seorang perawan di Kota Solo.
• Sesaat Lagi! Hendra Kumbara, Ganjar, Hendi Bakal Live Streaming di Konser Amal Daring Peduli Jateng
• Guru Setubuhi Siswi SMP hingga Hamil, Terungkap Gara-gara Istri Pergoki Isi Pesan WhatsApp
• 15 Ribu Warga Jabar di Pasar dan Terminal Dites Corona, Hasilnya 1 Persen Positif
• Tak Indahkan Imbauan Bupati, 65 Jamaah Tarawih Masjid di Banjarnegara Dipaksa Rapid Test
"Iya sampai seperti itu, saya risih ditanya harga janda anak satu berapa, harga perawan berapa," ujar Joko saat dihubungi TribunSolo.com pada Sabtu (16/5/2020).

"Semuanya yang aneh-aneh tanya perawan lewat telefon," tambah dia.
Selain itu ia juga ditanya mengenai harga motor sampai lowongan pekerjaan melalui pesan WhatsApp (WA).
Rupanya orang tak bertanggung jawab tersebut memasang nomor Koordinator Terminal Tirtonadi ke hampir semua lini pemasaran.
"Ada yang tanya lowongan pekerjaan, terus juga katanya saya jualan nomor tanpa STNK, pada tanya motornya yang ready apa, berapa harganya, dan lain-lain," terang dia.
"Saya kaget, padahal saya tidak pernah sama sekali jual beli motor, atau pasang loker,” katanya.
Saat ini, diakui Joko ia hanya bisa melakukan klarifikasi pada setiap orang yang menghubungi nomornya itu.
Oleh Joko, para penelfon yang menghubunginya juga merasa kaget jika ia tersambung dengan Koordinator Terminal, bukan jasa jual beli yang ia sangkakan.
Adapun kejadian tak mengenakkan dialamimnya membuatnya resah.
Joko yang menjadi Koordinator Terminal menyebarkan kontak pribadinya untuk nomor aduan bagi para penumpang.
Sialnya, nomor tersebut malah dipakai orang tak bertanggung jawab untuk hal yang diluar kewenangannya sebagai Koordinator Terminal.
"Nomor itu awalnya untuk kontak aduan masyarakat," ujar Joko.