Berita Semarang
Demi Beli Kue Lebaran, Agus Tetap Lakoni Jasa Penukaran Uang Baru Meski Omset Turun Drastis
Jelang hari raya idul fitri para penyedia jasa penukaran uang baru di Jalan Pahlawan Kota Semarang mulai bermunculan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jelang hari raya idul fitri para penyedia jasa penukaran uang baru di Jalan Pahlawan Kota Semarang mulai bermunculan.
Namun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini jumlah mereka turun drastis.
Pengamatan Tribunjateng.com di Jalan Pahlawan, terdapat 11 penyedia jasa penukaran uang yang berjajar di sepanjang dua ruas jalan tersebut.
• Disebut Fadli Zon Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir, Ganjar: Maaf Kalau Panjenengan Tak Berkenan
• Viral Sosok Tante Ernie Tante Pemersatu Bangsa, Juga Dikomentari Hotman Paris
• Semua Pengunjung Mall Hypermart Kota Pekalongan Berkeringat Dingin, Was-was Tunggu Hasil Rapid Test
• Kader PAN Kota Tegal Sebut Amien Rais Sengkuni Bikin Kisruh Internal, PAN Jateng: Harus Ada Sanksi
Penurunan jumlah penyedia jasa uang baru dibenarkan oleh seorang penyedia jasa, Agus Samin (36).
"Setiap tahun ada 50 orang yang menyediakan jasa penukaran uang baru di Jalan Pahlawan.
Tetapi tahun ini hanya sekira hanya ada 10 orang saja," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (19/5/2020).
Menurut Agus, turunnya penyedia jasa penukaran lantaran wabah virus Corona.
Tidak hanya penurunan jumlah penyedia jasa, omset pendapatan penyedia jasa juga turun drastis.
Menurut Agus, penurunan yang dia alami hingga 80 persen.
Penyebab penurunan disebabkan oleh lesunya ekonomi masyarakat di tengah pandemi virus Corona.
Di tahun kemarin, Agus mampu mengantongi keuntungan Rp. 200 ribu hingga Rp. 250 ribu per hari.
Di tahun ini, dia hanya mengantongi Rp. 60 ribu perhari.
"Omset memang turun drastis namun mau gimana lagi usaha ini tetap saya jalankan dari pada menganggur di rumah," paparnya.
Agus menyebut tahun ini hanya membawa uang pecahan sejumlah Rp. 20 juta.
Berbeda dengan tahun kemarin yang mencapai Rp. 40 juta.
Di tahun kemarin dia mampu meraup untung total Rp. 8 juta dalam sebulan.
"Entah tahun ini belum tahu, yang penting bisa untuk beli roti lebaran," katanya.
Agus yang telah 10 tahun menekuni pekerjaan musimam tersebut mengaku menjadi penyedia jasa uang baru di tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Selain soal omset, adapula jam beroperasi di kawasan Jalan Pahlawan yang saat ini hanya sampai pukul 18.00 WIB.
Selanjutnya ketika Sabtu dan Minggu jalan itu ditutup akibat kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Semarang.
Bahkan Agus mengaku baru dua hari ini beroperasi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tiga minggu sebelum lebaran sudah mulai beroperasi.
"Ketemu dengan teman-teman sesama penyedia uang baru hanya setahun sekali.
Sebab mereka juga berasal dari luar Kota seperti Demak, Kendal dan lainnya.
"Kadang kangen juga ngobrol dengan mereka, sayang tahun ini kami tidak bisa bertemu," jelas warga Pedurungan ini.
Agus juga membeberkan suka duka menjadi penyedia jasa uang baru.
Kendati dia tidak pernah mengalami hal tidak mengenakan selama bekerja di bidang tersebut.
Namun teman-teman satu pekerjaan pernah mengalaminya seperti di jambret, di hipnotis, ditipu, dan lainnya.
"Setiap pekerjaan ada risikonya, apapun itu harus di jalani," katanya. (iwn)
• Kelas Online Semkin Diminati di Tengah Pandemi Virus Corona
• Sindikat Narkoba dari Jateng Ini Manfaatkan PSBB Jakarta Untuk Bawa Narkoba, Disembunyikan di Boneka
• Selama Pandemi Corona, Peresepan Obat Program JKN-KIS Bisa Dilakukan Secara Online
• Jelang Lebaran Pusat Perbelanjaan Ramai di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Kata Bupati Pati