Berita Internasional

Rusia Klaim Temukan Vaksin Virus Corona, Sedang Diujicoba dengan Arab Saudi untuk Produksi Massal

Setelah pengembangan vaksin virus corona tersebut, kini Rusia telah mengirimnya ke Arab Saudi untuk diuji coba para ahli kesehatan.

Editor: m nur huda
dok.ist/via tribun padang
Ilustrasi vaksin virus corona atau covid-19 

TRIBUNJATENG.COM, MOSCOW - Rusia mengklaim telah berhasil menemukan vaksin virus corona hasil pengembangan yang dapat segera diujicobakan.

Setelah pengembangan vaksin virus corona tersebut, kini Rusia telah mengirimnya ke Arab Saudi untuk diuji coba para ahli kesehatan.

Hal tersebut dilakukan karena Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), dana kekayaan negara yang telah berkolaborasi dengan Kerajaan pada banyak proyek investasi.

Risma Pamitan di Peringatan HUT Kota Surabaya: Saya Kangen Kumpul dengan Warga

Warga Boyolali yang Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19 Terima Kenyataan Pahit, Ini Kabarnya

Apa Perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila? Ini Ulasannya

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Ini Arti 5 Simbol Dalam Lambang Garuda Pancasila

Obat untuk virus corona tersebut adalah Avifavir yang rencananya akan diluncurkan pada konferensi pers virtual di Moskow pada Senin (1/6/2020).

Ilustrasi vaksin virus corona atau covid-19
Ilustrasi vaksin virus corona atau covid-19 (dok.ist/via tribun padang)

RDIF mengatakan obat itu telah menunjukkan kemajuan tinggi dalam merawat pasien virus Corona selama uji klinis.

Bahkan, telah menerima sertifikat pendaftaran dari Kementerian Kesehatan Rusia.

Kirill Dmitriev, Kepala Eksekutif RDIF, mengatakan kepada Arab News, Minggu (31/5/2020):

“Kami sedang dalam pembicaraan dengan mitra Saudi tentang kemungkinan pasokan Avifavir ke Arab Saudi.”

“Kami juga berbagi hasil positif dari uji klinis di Rusia.”

“Mitra kami menyatakan minatnya untuk memulai uji klinis Avifavir di Kerajaan.”

Avifavir, yang mengganggu mekanisme reproduksi virus Corona merupakan obat anti virus Rusia pertama yang telah terbukti efektif dalam uji klinis.

Obat itu telah dipelajari dengan baik, karena telah digunakan di Jepang sejak 2014 terhadap influenza yang parah, kata RDIF.

Dmitriev menambahkan:

“Afivavir bukan hanya obat anti virus pertama yang terdaftar melawan virus Corona di Rusia.”

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved