Berita Internasional
Kerusuhan di Amerika Mirip Indonesia, Tapi Trump Sembunyi di Bunker Gedung Putih Hampir Sejam
Mirip di Indonesia saat terjadi kerusuhan, pemerintahan AS juga menuduh ada provokator dan kelompok tertentu yang menunggani aksi itu.
Presiden Trump kabarnya sembunyi di bunker khusus di dalam gedung putih kantornya saat didemo massa kemarin.
Meskipun jarak pendemo dengan gedung putih saat itu masih jauh dan dikawal dengan pasukan pengawal presiden, tentara dan polisi.

Salah seorang politisi Republik yang dekat dengan Gedung Putih menuturkan, Minggu (31/5/2020) waktu setempat atau Senin pagi WIB, seperti dikutip dari Kompas menyebut Trump berada di bungker Gedung Putih selama hampir satu jam.
Bunker Gedung Putih dirancang untuk digunakan pada saat-saat darurat, seperti pada saat ada serangan teroris.
Sumber dari kalangan Republik itu tidak bersedia diungkap identitasnya karena tidak memiliki otoritas menyampaikan hal tersebut secara terbuka.
Jam malam akan diberlakukan di seluruh ibukota Amerika Serikat, Washington pada Minggu malam (31/5/2020), kata walikota Distrik Columbia, seperti dikutip dari AFP.
Jam malam tersebut diberlakukan setelah para demonstran berkumpul lagi di dekat Gedung Putih.
Kantor berita Associated Press melaporkan, diungsikannya Trump ke bungker Gedung Putih pada Jumat malam itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat pemerintah AS yang juga tidak bersedia disebut namanya.
Di Indonesia belum pernah ada informasi yang menyebutkan bahwa presiden Indonesia sembunyi di bunker saat didemo.
Dalam catatan Tribunnews.com, saat aksi unjuk rasa berakhir rusuh di Bawaslu 22 Mei 2019 lalu, Presiden Joko Widodo bertahan di dalam istana sambil memantau jalannya unjuk rasa.
Menjelang malam, barulah Presiden Jokowi kabarnya bertolak ke Istana Bogor tempatnya beristirahat bersama keluarga.
Demikian pula saat Presiden SBY didemo tidak pernah sembunyi bahkan beberapa kali langsung muncul di media memberikan tanggapan atas unjuk rasa yang sedang berlangsung.
Pemicu unjuk rasa
Unjuk rasa berlatar belakang isu rasial itu dipicu tewaskan George Floyd, pria kulit hitam, setelah lehernya ditekan dengan dengkul oleh polisi berkulit putih di Minneapolis, Negara Bagian Minnesota, Senin (25/5/2020).

Insiden itu memicu unjuk rasa besar-besaran yang meluas hingga wilayah-wilayah lain di AS.