Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kerusuhan di Amerika Mirip Indonesia, Tapi Trump Sembunyi di Bunker Gedung Putih Hampir Sejam

Mirip di Indonesia saat terjadi kerusuhan, pemerintahan AS juga menuduh ada provokator dan kelompok tertentu yang menunggani aksi itu.

Editor: m nur huda
Sky News
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa terjadi hampir di seluruh negara bagian di Amerika Serikat (AS). 

Demo yang  berakhir rusuh itu juga terjadi di pusat pemerintahan Washington DC.

Demo yang disebabkan oleh aksi protes meninggalnya warga kulit hitam itu menyebabkan terjadinya pembakaran mobil polisi dan penjarahan toko-toko oleh sekelompok warga AS.

Mirip di Indonesia saat terjadi kerusuhan, pemerintahan AS juga menuduh ada provokator dan kelompok tertentu yang menunggani aksi itu.

Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu

Anggota KKB Papua Paling Dicari Sejak 2011 Ditangkap, Sempat Kabur saat Digerebek

Viral Foto Danau Bisa Akibatkan Android Crash, Inilah Dugaan Penyebabnya

Oknum Anggota TNI AD Pukuli Buruh Bangunan di Posko Covid, Diduga Gara-gara Bersikap Cuek

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Senin (1/6/2020) menuduh Antifa memulai kerusuhan di tengah protes atas kematian George Floyd.

Jaksa Agung AS William Barr menuduh Antifa dan "agitator" lainnya membajak protes yang melanda seluruh AS.

"Kekerasan yang dipicu dan dilakukan oleh Antifa dan kelompok serupa lainnya sehubungan dengan kerusuhan itu adalah terorisme domestik dan akan diperlakukan sebagaimana mestinya," kata Barr pada hari Minggu sebagaimana dikutip dari BBC Indonesia.

Bahkan Presiden  Donald Trump di twitter-nya memperlihatkan video pengunjuk rasa yang diduga dibayar untuk melakukan kerusuhan.

Sama dengan di Indonesia, saat menghalau massa, polisi juga melemparkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Massa pengunjuk rasa di negara yang mengklaim dirinya bangsa maju dan moderen itu juga tak lupa membakar barang rongsokan di tengah jalan.

Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam.
Polisi bertahan dari lemparan batu para demonstran yang ricuh di dekat gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Rabu (22/5/2019) malam. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Kalau di Indonesia pendemo biasanya membakar ban di tengah jalan.

Dari sejumlah video di Youtube tampal taman-taman di depan gedung putih rusak berat akibat ulah pengunjuk rasa.

Sebuah mobil Polisi di Atlanta dibakar massa ketika demonstran memprotes kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, dekat CNN Center di Atlanta, Georgia, AS, 29 Mei 2020.
Sebuah mobil Polisi di Atlanta dibakar massa ketika demonstran memprotes kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, dekat CNN Center di Atlanta, Georgia, AS, 29 Mei 2020. (REUTERS/DUSTIN CHAMBERS)

Media Australia 7, bahkan mengulas pos-pos polisi dan beberapa fasilitas umum di sekitar gedung putih hancur dirusak pendemo.

Bedanya?

Yang berbeda adalah cara dan sikap Presiden Amerika dan Indonesia menyikapi para pengunjuk rasa.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved