Berita Tegal
Diserbu Telur dari Blitar, DKPPP Sebut Telur Bebek Asli Kota Tegal Lebih Berkualitas
Kabid Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Heru Prasetya mengungkapkan, telur bebek produksi peternak di Kot
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Kabid Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Heru Prasetya mengungkapkan, telur bebek produksi peternak di Kota Tegal lebih berkualitas.
Ia mengatakan, peternak di Kota Tegal harus percaya diri dengan produk telur sendiri.
Hal itu Heru ungkapkan menanggapi banyaknya telur bebek dari Blitar, Jawa Timur, yang masuk ke Kota Tegal.
• Putra Jokowi Gibran Batal Jadi Calon Wali Kota Solo Tunggal, Achmad Purnomo Ditolak PDIP Undur Diri
• Wijayanto Sebut Propam Polda Jateng Harus Periksa Penyidik Polrestabes Semarang
• Kader Partai Tolak Mundur Lawan Anak Jokowi, Purnomo: Saya Terenyuh
• Jennifer Dunn Curi Hati Ayahanda, Shafa Harris Sebut Tak Ada yang Bisa Hancurkan Kebahagiaannya
"Begitu diolah menjadi telur asin maupun martabak bisa dibedakan.
Kuningnya itu lain.
Karena kita saat memberikan pakan ada ikan segarnya," kata Heru kepada tribunjateng.com, Senin (8/6/2020).
Heru mengatakan, selain dari warna kuning telur, daya awet telur bebek produksi peternak Kota Tegal jauh lebih awet.
Ia menjelaskan, hal itu karena bebek di Kota Tegal diberi pakan berbahan organik tiap harinya.
Pakannya berupa bekatul, ikan segar, nasi aking.
Berbeda dengan peternak bebek di Blitar yang memberi makan dengan pakan kering.
"Kelebihan lain, di sini telurnya fresh, hasil ternak tiap hari.
Tapi kalau beli dari luar kota, itu kan sudah disimpen beberapa hari.
Kadang- kadang sampai sini pun banyak yang ngeluh, ga semua bisa terpakai," ungkapnya.
Mengenai masih adanya pengepul dan perajin yang beli telur bebek dari produk luar kota, Heru mengaku, kerap melakukan edukasi.
Ia mengatakan, pihaknya mengedukasi agar membatasi pembelian dari luar Kota Tegal.
Menurut Heru, pengepul dan perajin pun tahu jika banyak membeli telur bebek dari luar Kota Tegal, maka akan menyebabkan telur produk lokal tidak mempunyai nilai tawar.
Namun ia mengaku pihaknya tidak bisa membatasi telur bebek dari Blitar yang masuk ke Kota Tegal.
Hal itu karena pembelian telur bebek dari Blitar langsung dibeli oleh pengepul dan perajin telur asin.
"Kami tetap mengedukasi perajin dan pengepul telur bebek di sini untuk mengutamakan peternak telur lokal," jelasnya. (fba)
• Aktif di Masyarakat di Tengah Pandemi, 50 Anggota DPRD Kota Semarang Jalani Tes Swab
• RS Elisabeth Semarang Catat Penurunan Jumlah Pasien Virus Corona
• Bocah 8 Tahun di Pekalongan Positif Corona, Terpapar Ibunya yang Perawat di RS QIM Batang