Berita Tegal
Dilema Pengusaha Ikan Asin Tegal, Banyak Pesanan Tapi Minim Stok
Industri ikan asin di Kota Tegal semasa penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru kembali membaik.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Industri ikan asin di Kota Tegal semasa penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru kembali membaik.
Harga ikan asin dinilai lebih bagus dibandingkan saat beberapa kota besar menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski demikian, para pengolah ikan asin di kompleks Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, sedang kewalahan dengan banyaknya pesanan ikan asin yang masuk.
• 3 WNA Asal Filipina di Grobogan Positif Covid-19, Kantor Imigrasi Perketat Pengawasan Warga Asing
• Demokrat Resmi Dukung Hendi-Ita di Pilwakot Semarang 2020
• Pemkab Kendal Segera Datangkan Alat Swab Guna Deteksi Sebaran Kasus Covid-19
• Aturan Baru Musyawarah Tertutup di Penyelesaian Sengketa Pilkada, Ini Penjelasan Bawaslu Jateng
Sedangkan stok ikan segar dari para nelayan di Kota Tegal sendiri mulai berkurang.
Seorang pengusaha pengolah ikan asin, Aziz (30) mengatakan, harga jual ikan asin di masa new normal kembali membaik.
Ia mengatakan, semasa pandemi corona sejak Maret, harga ikan siro yang diasin seharga Rp 10 ribu per kilogram.
Saat ini harga ikan siro yang diasin seharga Rp 17 ribu per kilogram.
Sementara harga normalnya, ikan siro yang diasin seharga Rp 15 ribu per kilogram.
"Waktu corona ikan memang banyak."
"Waktu mau lebaran juga banyak."
"Cuma pasarnya."
"Biasanya mau dikirim ke Jakarta, terhalang karena tutup."
"Jadi pasarannya turun drastis," kata Aziz kepada tribunjateng.com, Selasa (23/6/2020).
Aziz mengatakan, harga ikan asin saat ini memang sedang bagus.
Justru yang tidak bagus dengan stok ikan segar dari nelayan.