Berita Solo
Selamat Tinggal Prameks Yogyakarta-Solo, Selamat Datang KRL
Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai pengganti kereta Prambanan Ekspres (Prameks) akan diujicobakan secara bertahap.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai pengganti kereta Prambanan Ekspres (Prameks) akan diujicobakan secara bertahap.
Direncanakan, proyek pembangunan KRL yang telah dimulai pada 2019 lalu, akan dapat melayani relasi Yogyakarta-Solo pada akhir 2020 mendatang.
Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri menyampaikan, tiang Listrik Aliran Listrik Atas (LAA) telah terpasang di sepanjang jalur.
• Pesan Ganjar Pranowo ke Pembakar Bendera PDI Perjuangan: Maaf ya, Kami Orang Beragama juga Anti PKI!
• Ancaman Ganjar Berhasil Bikin Ribuan Orangtua Siswa Pakai SKD Palsu Cabut Berkas PPDB Jateng 2020
• Isi Percakapan Ganjar Pranowo dan Orangtua Siswa di Pati Mengaku Pakai SKD Palsu
• Krebo Balas Aksi Pembakaran Bendera PDI Perjuangan
Ujicoba Klaten
Secara bertahap KRL tersebut akan diujicoba mulai dari Yogyakarta-Klaten pada Oktober 2020.
"Mungkin nanti dari Yogya-Klaten dulu awal Oktober 2020."
"Akhir tahun, bisa sampai Yogya-Solo," katanya saat ditemui Tribunjateng.com di Stasiun Balapan Solo, Jumat (26/6/2020).
Dia menyampaikan, Menhub, Budi Karya Sumadi telah mengecek kesiapan proyek pembangunan KRL itu sebelum nantinya mulai dilakukan uji coba.
Zulfikri menjelaskan, tingginya mobilitas pengguna Prameks terutama saat waktu berangkat maupun pulang kerja menjadi alasan digantinya kereta diesel (KRD) tersebut dengan KRL.
Selain itu, KRL juga lebih ramah lingkungan, efisien dan kapasitas penumpangnya lebih banyak dibandingkan dengan Prameks.
"Ini (KRL) masih di INKA. Ada 10 trainset. Karena sistem di sini sama dengan Jabodetabek, keretanya bisa. Tergantung PT KAI nanti mana yang mau dioperasikan. Itu nanti menggantikan Prameks," ujarnya.
Dia menambahkan, kereta Prameks nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi seperti penghubung antara stasiun dengan bandara.
Dalam kesempatan yang sama, sebelum meninjau Bandara Adi Soemarmo, Menhub, Budi Karya Sumadi terlebih dahulu menyambangi Stasiun Balapan Solo.
Budi mengungkapkan, relasi Yogyakarta-Solo merupakan rangkaian yang mendukung Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas.
Sehingga perlu dilakukan pengecekan guna memastikan operasional serta protokol kesehatan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adi Soemarmo berjalan dengan baik.
"Namanya transportasi selalu ada modanya, saya pikir Jogja-Solo mempunyai moda transportasi yang baik."
"Bisa menjadi contoh kota-kota lain," ungkapnya.
Selain kereta dapat menghubungkan relasi Yogyakarta-Solo juga dapat menghubungkan antara stasiun dengan bandara di masing-masing wilayah.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah membuat desain untuk Terminal Tirtonadi supaya kawasan tersebut selain menjadi pusat aktivitas naik-turun penumpang juga dapat menjadi pusat kegiatan anak muda.
"Ada hall kapasitas 2.000 orang."
"Ada tempat olahraga seperti basket juga bisa untuk kegiatan musik."
"Rencana akan mulai dibangun bulan depan," jelas Budi.
(Ais)
• AKBP Cristian Berlutut Beri Bingkisan Lansia Wonogiri, Berbagi Kebahagiaan HUT ke-74 Bhayangkara
• Walikota Solo: Anak di Bawah 15 Tahun Dilarang ke Mall dan Tempat Wisata
• Jadi Mualaf, Marcell Darwin Nyaman Belajar Islam dari 2 Orang Ini
• Gara-gara Tertangkap Curi HP di Semarang, Gundul Ternyata Juga Curi Motor di Tembalang dan Kendal