OPINI
OPINI Aji Sofanudin : Kebijakan Pendidikan di Era New Normal
Apa itu New Normal atau kelaziman baru/normal baru? Belum ada definisi resmi. Secara mudah New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalanka
lihat foto
Menteri Agama telah meluncurkan “Kebijakan Kegiatan Pesantren dan Revitalisasi Rumah Ibadah dalam Menghadapi New Normal”.
Di antaranya adalah protokol kesehatan bagi santri meliputi yaitu (a) persiapan dari rumah yaitu
(1) fisik dalam kondisi sehat,
(2) membawa peralatan makan/minum sendiri,
(3) membawa vitamin C, madu, nutrisi untuk ketahanan tubuh, masker, hand sanitizer,
(4) membawa sajadah sendiri,
(5) sarana transportasi diusahakan bawa mobil sendiri,
(6) pengantar tidak masuk asrama dan
(b) sampai di pondok menjalani (1) mengikuti test rapid/PCR (2) tidak bersalaman, (3) menjaga jarak saat berinteraksi (belajar, beribadah, tidur), (4) menggunakan masker, sering cuci tangan (5) konsumsi vitamin C, E, madu, makanan bernutrisi, (6) tidak makan/minum di satu wadah sama, (7) menggunakan pakaian, handuk, peralatan mandi dan Kasur sendiri, (8) tidak keluar pondok, (9) wali santri/keluarga tidak diperkenankan menjenguk, (10) santri yang sakit segera diisolasi (power point, MenteriAgama, 27 Mei 2020).
New Normal adalah kembali kepada nilai agama, kembali kepada nilai kebersihan (thaharoh). Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) tak sekedar ada hanya dalam slogan tetapi betul-betul diterapkan dalam perilaku.
Demikian juga nilai An-nadzofatu Minal Iman, kebersihan sebagian dariiman. AtauAt-ThuhuruSyatrul Iman, kesucian itu bagian dari iman.Dalam menghadapi pandemi diperlukan berbagai inovasi:inovasi dalam belajar, bekerja dan beribadah. Dalam dunia pendidikan tentu diperlukan Inovasi Pendidikan. Wallahu’alam. (*)
• Lama Tak Terlihat di Layar Kaca, Intan Nuraini Pamerkan Kolam Mewah
• Ada 397 Komisaris BUMN Rangkap Jabatan, Inilah daftar Lengkapnya
• Demam Bersepeda Menjamur: Toko Sepeda Kehabisan Stok
• Hotline Semarang : Tertibkan, Truk Trailer Parkir di Bawah Jembatan Layang
