Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Alasan Penculikan Berujung Kematian Kacab Bank BUMN Libatkan 15 Orang, Direncanakan Sejak Juni

“Dari 15 tersangka tersebut kami membagikan menjadi 4 kategori klaster,” ujar Wira dalam jumpa pers

Penulis: Msi | Editor: muslimah
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
JUMPA PERS: Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers terkait kasus penculikan Kacab Bank BUMN, Selasa (16/9/2025). 

TRIBUNJATENG.COM – Kasus penculikan Kepala Cabang (Kacab) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), yang berujung pada kematiannya mengundang banyak pertanyaan.

Ilham ditemukan di persawahan dalam kondisi terikat dan mulut dilakban.

Di tubuhnya juga terdapat tanda bekas penganiayaan.

Hingga kemudian kini kasus tersebut telah terungkap. Polisi melakukan perburuan pelaku yang jumlahnya mengejutkan.

Bagaimana tidak. Total ada 15 orang yang terlibat, termasuk oknum TNI.

Selain itu yang juga sempat menyita perhatian adalah Dwi Hartono alias DH yang selama ini oleh warga di tempat asalnya dikenal sebagai crazy rich.

Baca juga: Terlibat Penculikan Kacab Bank, Prajurit Kopassus Tinggalkan Korban karena Tim Penjemput Tak Datang

Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang itu sebagai tersangka.

Jumlah tersebut bukan hanya mencerminkan kompleksitas perkara, tetapi juga memperlihatkan keterlibatan berlapis dari berbagai pihak, mulai dari sipil hingga oknum prajurit TNI.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan para tersangka dibagi menjadi empat klaster utama, yakni aktor intelektual, eksekutor penculikan, penganiaya hingga korban meninggal, dan pemantau korban.

“Dari 15 tersangka tersebut kami membagikan menjadi 4 kategori klaster,” ujar Wira dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Mengapa Banyak Tersangka?

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa kasus ini melibatkan begitu banyak pihak:

  • Skema kompleks: Perencanaan tidak hanya soal penculikan, tetapi juga penyalahgunaan data rekening dormant yang membutuhkan tim IT, pengawas, eksekutor, hingga penghubung.
  • Pembagian peran detail: Setiap kelompok pelaku memiliki tugas khusus, mulai dari mencari target, mengawasi, mengeksekusi, hingga menyiapkan safe house.
  • Motif ekonomi besar: Data rekening dormant menjadi dorongan utama. Nilai uang yang ditargetkan diyakini sangat besar, meski jumlah pastinya belum terungkap.

Empat Klaster Pelaku

1. Aktor Intelektual

Klaster pertama adalah perencana utama. Mereka menyusun strategi, menyiapkan dana, hingga mengatur teknis pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan.

Tersangka di klaster ini antara lain:

  • C alias Ken, penyedia data rekening dormant dan tim IT.
  • Dwi Hartono (DH), pencari tim penculik dan penyedia dana Rp 60 juta.
  • AAM, perencana aksi dan tim pembuntut korban.
  • JP, koordinator eksekusi yang juga ikut membuang korban ke Bekasi.

2. Eksekutor Penculikan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved