Berita Regional
Pasien Positif Corona Ditelantarkan Dokter 14 Hari di Lapangan Tennis
Pasien positif corona bernama Kadir melaporkan dirinya dan sejumlah pasien merasa ditelantarkan dokter di rumah karantina.
"Enggak ada yang inventarisasi, ini kelanjutan bagaimana orang yang positif corona sama yang tidak," kata Kadir saat curhat melalui video call kepada Bupati Jombang.
Hampir dua pekan, pasien corona di tempat karantina seolah dibiarkan tanpa ada penanganan medis.
"Tidak ada dokter spesialis atau dokter ahli apa pun yang datang menjenguk kami."
"Dikumpulkan tapi tanpa perawatan," ujar Kadir.
Kadir juga menyampaikan keluhan utama para pasien yang menjalani karantina.
Mereka, kata dia, khawatir dengan nasib keluarga yang ada di rumah.
Menurut dia, sebagian besar pasien yang dikarantina merupakan tulang punggung keluarga.
Sehingga, kondisi ekonomi rumah tangga para pasien Covid-19 itu terancam.
Kadir berharap, Pemkab Jombang memperhatikan nasib keluarga mereka yang ada di rumah.
"Pemenuhan kebutuhan sehari-hari kepada keluarga yang ditinggalkan."
"Tolong, tolong sanget kaleh panjenengan (kami minta tolong perhatian dari anda)," kata Kadir.
Kadir menyebut, para pasien Covid-19 di tempat karantina itu sangat khawatir dengan nasib keluarga mereka jika tak ada perhatian dari pemerintah.
"Ini nanti yang dikarantina sepuluh orang, kalau masing-masing anggota keluarganya empat puluh orang, ini yang mati empat puluh mati, dan yang sepuluh orang hidup, karena tidak makan," ungkap Kadir.
Selain mengkhawatirkan nasib keluarga di rumah, Kadir juga bercerita tentang nasib sejumlah pasien Covid-19 yang terpaksa kehilangan pekerjaan karena menjalani karantina.
"Terus yang kedua, gara-gara OTG (orang tanpa gejala) ini, karena menunggu hasil swab yang lama, banyak yang dipecat dari pekerjaannya, Bu."