Berita Regional
Pasien Positif Corona Ditelantarkan Dokter 14 Hari di Lapangan Tennis
Pasien positif corona bernama Kadir melaporkan dirinya dan sejumlah pasien merasa ditelantarkan dokter di rumah karantina.
"Tidak bisa kerja lagi."
"Orang tanpa gejala itu enggak ada jaminan apa-apa, kan kasihan."
"Jadi tambah pusing," ujar Kadir.
Selain itu, Kadir meminta Bupati Jombang memperhatikan nasib salah satu balita usia dua tahun yang berasal dari Kecamatan Kesamben.
Balita itu, ungkap Kadir, terpaksa ditinggalkan ibunya yang dikarantina.
"Terus ada lagi, anak dipisahkan sama ibunya, umurnya dua tahun."
"Anaknya yang di rumah tidak ada yang merawat, neneknya sudah tua."
"Itu sampai sekarang tidak ada suplai makanan dari desa atau dari mana pun, ini kan kasihan," kata Kadir.
Kadir juga mengusulkan agar Pemkab Jombang menggelar pemeriksaan massal kepada seluruh masyarakat.
Hal itu, menurut Kadir, perlu dilakukan agar diketahui dengan pasti siapa saja yang terinfeksi virus corona dan mengurangi diskriminasi terhadap para pasien corona.
Tanggapi Keluhan Pasien Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno mengatakan, pihaknya tak mengetahui kapan video call itu dilakukan.
Namun, Budi memastikan lokasi dalam video itu merupakan gedung tenis indoor yang merupakan pusat karantina pasien Covid-19 di Jombang.
Menurut Budi, sekitar 135 pasien corona menghuni rumah karantina di gedung tenis indoor sejak dua pekan lalu.
Gedung itu disiapkan sebagai tempat karantina bagi pasien tanpa gejala dan PDP yang menunggu hasil swab.
"Untuk waktu dilakukannya video conference itu, nanti saya cek dulu."