UMKM
Geliat UKM Gendhis Manes Bertahan di Masa Pandemi Corona
Kondisi pandemi corona di dunia termasuk di Indonesia tidak mematahkan semangat para pelaku UKM di Jawa Tengah. Satu di antaranya adalah Gendhis Manes
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kondisi pandemi corona di dunia termasuk di Indonesia tidak mematahkan semangat para pelaku UKM di Jawa Tengah.
Satu di antaranya adalah Gendhis Manes Ungaran, yang memaksimalkan penjualan produknya via daring di tengah pandemi corona.
Ditemui di tokonya, di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Genuk, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (1/7/2020), Chasna Santoso selaku owner Gendhis Manes dan beberapa pekerjanya sedang melayani pembeli.

Beberapa produk minuman organik Gendhis Manes ditawarkan.
Di antaranya aneka jamu, kencur, jus bawang, jus buah bit dan lain-lain.
Selain itu juga terdapat produk olahan singkong dan umbi.
Di antaranya gethuk bakar beragam toping dengan merek Papa Singkong.
Garga pun bervariasi, dimulai dari Rp 16 ribu hingga Rp 25 ribu.
Chasna, mengaku omsetnya sempat menurun drastis saat corona mulai mewabah.
"Karena mendadak sekali. Awalnya hampir 85 persen omset kami menurun. Bahkan per bulan di masa-masa awal adanya corona, kami sempat kehilangan empat ton bahan baku yang rusak tak dapat dipakai," jelasnya.
Selain omset yang menurun, ia menjelaskan beberapa tempat wisata yang bekerjasama dengan Gendhis Manes pun terpaksa tak diperpanjang.
Sebab, saat corona beberapa tempat wisata di Kabupaten Semarang itu tutup.
"Misalnya di Hortimart Agro Center, kami ada stan tapi karena tempat itu tutup, stan kami pun tutup. Kemudian juga kami tak memperpanjang kerjasama dengan Dusun Semilir," jelasnya.
Sadar bahwa perubahan harus dilakukan, Chasna menuturkan dirinya pun mulai mengikuti beberapa webinar bertemakan cara UKM bertahan di masa pandemi corona.
Webinar itu diikutinya dengan mencari informasi di lingkup para pelaku UKM.
"Di antaranya food startup Indonesia, kita pelajari bisnis kita bagaimana caranya agar bangkit di masa pandemi corona ini. Jadi kami menargetkan ada perbaikan 2 bulan terakhir," jelas Chasna.
Ia mengaku dalam pembelajaran lewat webinar ini ada berbagai hal pelajaran baru yang ia dapatkan.
Di antaranya mulai mengubah tampilan toko sesuai protokol kesehatan corona.
Lalu juga mulai memberikan masker kepada para pekerja di Gendhis Manes Ungaran.
Juga mulai memaksimalkan penjualan via daring.
"Contohnya lewat open reseller karena saat pandemi corona ini, kami lihat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Kami berjualan via daring, menggandeng jasa layanan antar makanan yakni Gojek dan Grab," paparnya.
Ia pun mengaku lewat hal itu omset di Gendhis Manes pun mulai naik.
Saat ini pihaknya fokus melakukan optimalisasi dalam proses produksi.
Di antaranya membuat produk beku, juga produk siap makan.
Dorongan juga diberikan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah agar usahanya tetap berjalan.
Di antaranya memberikan bantuan beberapa bahan baku ke Gendhis Manes pada bulan Mei lalu.
"Di antaranya terigu, gula, telur, minyak. Itu menyuplai kami saat pandemi corona," jelasnya.
Seorang pembeli, Ekawati, mengaku sudah membeli produk Gendhis Manes sejak tahun lalu.
Ia mulai mengonsumsi makanan organik sejak beberapa tahun lalu.
"Saya suka jamu dan umbi umbian sejak kecil. Maka saya langganan di tempat ini," paparnya. (ahm)