Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Inilah Menteri yang Layak Kena Reshuffle di Kabinet Indonesia Maju Menurut Politikus PKB

Isu reshufle jajaran Kabinet Indonesia Maju di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia makin menguat.

Editor: m nur huda
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO - DINO OKTAVIANO
Kolase foto memperlihatkan susunan menteri Kabinet Indonesia Maju, saat diumumkan dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Isu reshufle jajaran Kabinet Indonesia Maju di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia makin menguat. 

Sejumlah menteri Jokowi dianggap tidak mampu mengikuti ritme kerja presiden. 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) Maman Imanulhaq menilai, kemarahan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara beberapa waktu lalu adalah bentuk kekecewaan terhadap kinerja menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Dia marah, dia kecewa dengan kinerja Kementerian menghadapi pandemi virus Corona ini. Karena bagaimanapun ini sebuah peristiwa yang harus dihadapi secara extraordinary, tidak boleh dalam bahasa Jokowi itu tidak boleh biasa biasa," kata Maman dalam diskusi bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet' Sabtu (4/7/2020).

Janda Digilir 2 Pemuda saat Tengah Malam, Kepergok Anak Korban karena Ada Suara Gaduh

Daftar Harga HP Oppo Terbaru Juli 2020 Lengkap, Mulai Rp 1 Jutaan hingga Rp 7,9 Jutaan

Daftar Harga HP Oppo Terbaru Juli 2020 Lengkap, Mulai Rp 1 Jutaan hingga Rp 7,9 Jutaan

Update Corona 4 Juli di Indonesia: Tambah 1.447 Kasus Baru Dalam 24 Jam, Total 62.142 Positif

Maman mengatakan, jika presiden terpaksa harus melakukan reshuffle kabinet kerja, ia mengusulkan 2 menteri ini yang harus diganti.

Pertama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Kalau menteri-menteri yang harus diganti, publik sebenarnya sudah sangat tahu, ada beberapa menteri yang pantasnya menjadi kyai malah menjadi menteri. Menteri Kesehatan maksudnya," ujarnya.

Maman menuturkan, ada menteri yang juga layak di-reshuffle yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Menteri Kesehatan Mengundurkan Diri Setelah Muncul Lagi Kasus Covid-19 di Selandia Baru

Diskusi dengan Najwa Shihab, Nadiem Makarim Prihatin dengan Daerah Tertinggal Belum Ada Listrik

Ia menilai, program belajar jarak jauh yang dibawahi Mendikbud tidak menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia selama pandemi Covid-19.

"Kedua, Menteri Pendidikan. Menteri Pendidikan itu sangat di garis bawahi belajar jarak jauh itu tidak menyelesaikan masalah, karena karena terjadi loss education dan loss generation," ucapnya.

Lebih lanjut, Maman menyinggung, kinerja Menteri Agama Fachrul Razi selama pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, anggaran yang diajukan Kementerian Agama kepada DPR tidak ada yang menyentuh penanganan Covid-19.

Namun, Maman tak menyebutkan, Menteri Agama layak di-reshuffle atau tidak dalam kabinet kerja Jokowi-Maruf.

"Satu menteri yang ketika kemarin mengajukan anggaran tambahan selama pandemi, kita sisir programnya, tidak satu pun menyentuhkan pandemi. Saya sebutin itu Menteri Agama. Kementerian Agama tidak punya sense of crisis. Padahal saya bilang yang paling terdampak adalah kelompok Kyai, Ustad," pungkasnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya, menyampaikan ancaman reshuffle kabinet di hadapan para menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada 18 Juni 2020 silam.

Informasi ini baru terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).

Mulanya saat membuka rapat, Jokowi menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri lantaran masih bekerja secara biasa saja di masa krisis seperti ini.

Padahal, Presiden Jokowi meminta ada kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perokonomian.

"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Jokowi.

"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, langkah extraordinary itu bisa dalam bentuk mengeluarkan aturan tertentu, bahkan pembubaran lembaga dan perombakan kabinet atau reshuffle.

Ia lantas menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut Politisi PKB, Dua Menteri Ini Layak Kena Reshuffle"

Pada Jokowi, Rektor Indonesia Minta Pemerintah Tanggung Biaya Internet Mahasiswa dan Dosen

Fasilitas Nuklir Iran Terbakar Diduga Kena Sabotase Siber, Ancam Balas Dendam

Manchester United Malam Ini Lawan Tim Zona Degradasi Liga Inggris, Ajang Tampilkan Pemain Muda

Entah Apa yang Merasuki ANY, Curi Perhiasan Mertua Uangnya untuk Foya-foya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved