Berita Semarang
Dorong Penerapan Protokol Kesehatan, Pemkot Semarang Akan Lombakan Pengelolaan Pasar Tradisional
Pemerintah Kota Semarang akan melombakan pengelolaan pasar untuk seluruh pasar tradisional di Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang akan melombakan pengelolaan pasar untuk seluruh pasar tradisional di Kota Semarang.
Hal ini sebagai upaya mendorong para pelaku ekonomi di pasar agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi telah memanggil semua kepala pasar untuk lebih tegas dalam pengawasan protokol kesehatan.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Putra Ketiga Mbah Moen Gus Kamil Meninggal Dunia Status PDP Corona
• BREAKING NEWS: Putra Ketiga KH Maimoen Zubair Gus Kamil Wafat
• Ketua KPU Diduga Selingkuh Langsung Diberhentikan: Tak Bisa Jaga Kehormatannya
• BREAKING NEWS : Pemuda Tembalang Semarang Tewas Gantung Diri, Sang Kakek Meninggal Serangan Jantung
"Kepala pasar kami panggil semua, saya ingatkan lagi supaya lebih tegas.
Kami lombakan, pasar-pasar yang kondisinya bersih, menerapkan SOP kesehatan nanti ada juaranya," papar Hendi, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman menuturkan, pihaknya akan membahas terkait teknis pelaksanaan lomba pengelolaan pasar tradisional bersama organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait.
Dikatakan, Wali Kota Semarang memang telah mengumpulkan seluruh kepala pasar.
Saat itu Wali Kota baru memberikan informasi awal kepada semua kepala pasar agar mereka mulai bersiap menciptakan pengelolaan pasar yang baik.
"Kemarin baru info awal.
Kami akan koordinasi dengan Pak Asisten dan lain-lain untuk persiapan waktu dan teknis lombanya," terang Fravarta, Minggu (12/7/2020).
Menurutnya, kebersihan pasar, penerapan protokol kesehatan, dan ketertiban pasar akan menjadi pertimbangan dalam penilaian.
Pihaknya juga akan melihat kreativitas para pengelola pasar dalam mewujudkan pasar yang sehat dan tertib.
"Mulai dari sekarang harus menunjukkan ke arah pasar yang lebih baik, bersih, tertib, dan sehat.
Bagaimana kreativitas masing-masing pengelola tenru bagian dari yang akan dinilai," ujarnya.
Dia berharap, perlombaan ini bisa memicu semangat baik pedagang maupun pembeli agar terus menerapkan protokol kesehatan saat berada di pasar.
Sejauh ini, sudah ada sepuluh pasar tradisional yang sempat ditutup sementara karena terjadi penularan Covid-19.
Sepuluh pasar tersebut antara lain Pasar Kobong, Karimata, Rasamala, Prembaen, Karangayu, Mangkang, Wonodri, Meteseh, Gayamsari, dan Jatingaleh.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama meminta, petugas pasar bisa rutin berkeliling setiap berapa jam sekali untuk mengingatkan para pedagang.
Hal ini menjadi upaya mendisiplinkan para pedagang maupun pengunjung pasar.
"Saya harap petugas pasar selalu rajin mengingatkan pedagang maupun prmbeli untuk selalu menaati protokol kesehatan," ucapnya. (eyf)
• Ruben Onsu Bicara Soal Uang Bulanan untuk Sarwendah, Nikita Mirzani Terheran-heran\
• Sekolah Negeri dan Swasta Jateng Miliki Murid di Bawah 60 akan Ditutup, Ini Kata Disdikbud
• Kisah Nenek Paiyem Sragen Masih Semangat Jalan Kaki Jualan Gayung : Artone Dingge Putu-putu
• Kapan PSIS Semarang akan Kembali Latihan Jelang Lanjutan Liga 1? Ini Jawaban Yoyok Sukawi