Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Pantai Ngebum Kaliwungu Kendal Mulai Dibuka, Jarak Bangku Pantai Diatur Zig-zag 2 Meter

Ketua Bumdes Moro Berkah, Abdullah Faqihudin, mengatakan pihaknya telah mengatur jarak antar 85 bangku pantai sejauh 2 meter dibuat zig-zag

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Saiful Ma'sum
Petugas mengatur jarak bangku pantai 2 meter serta dibuat zig-zag sebelum Pantai Ngebum Kaliwungu dibuka, Jumat (17/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Moro Berkah Desa Mororejo kembali membuka Pantai Ngebum di Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, Jumat (17/72020).

Dibukanya pantai setelah mendapatkan ijin dari Bupati Kendal untuk membuka kembali kran penghasilan warga Mororejo setelah vakum selama 4 bulan.

Ketua Bumdes Moro Berkah, Abdullah Faqihudin, mengatakan pihaknya telah mengatur jarak antar 85 bangku pantai sejauh 2 meter dibuat zig-zag.

Masing-masing bangku hanya diperuntukkan bagi seorang pengunjung saja.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada para penyedia jasa tikar pantai agar menerapkan protokol sosial distancing 1-2 meter. Satu tikar hanya boleh digunakan satu keluarga saja tanpa melibatkan rombongan lain.

"Kita juga sudah rapatkan bersama 119 pelaku usaha yang ada agar paham penerapan ketentuannya.

Di sini juga ada 69 warung baik yang semi permanen maupun tenda untuk wajib menyediakan sarana cuci tangan.

Kita juga atur jarak parkir hingga antrean bilas kamar mandi. Kita juga lakukan cek suhu tubuh bagi pengunjung yang hendak masuk," terangnya di Kendal, Jumat.

Mulai dibukanya Pantai Ngebum setelah mendapat ijin dari Bupati Kendal dalam audiensi 13 Juli lalu. Kata Abdullah, bupati mengijinkan pembukaan pantai dengan harapan dapat menghidupkan kembali perekonomian warga Desa Mororejo.

Meski begitu, Abdullah selalu memegang teguh catatan bupati untuk menerapkan protokol kesehatan yang telah diatur. Termasuk membatasi jumlah pengunjung hanya 50 persen dari jumlah daya tampung pantai.

"Ibu bupati berpesan agar jumlah pengunjung dibatasi, agar tidak berkerumun. Daya tampung kita maksimal 2000, maka kita batasi 1000 orang saja," terangnya.

Dijelaskan Abdullah, terdapat 119 pelaku usaha dan pedagang yang menggantungkan pendapatan di Pantai Ngebum. Sejak vakum operasional 4 bulan lalu, penghasilan masyarakat maupun pendapatan desa berhenti.

Kata Abdullah, dengan kisaran pengunjung mencapai 6000-10.000 tiap bulannya, besaran pendapatan asli desa yang sedianya masuk mencapai Rp 20 juta. Akan tetapi, dalam 4 bulan terakhir pihaknya tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Bahkan pihak pengelola tetap harus mengeluarkan biaya untuk perawatan dan kebersihan lingkungan.

"Kita semua berharap dibukanya pantai dengan mematuhi protokol kesehatan, bisa menumbuhkan perekonomian lagi. Untuk karcis kita patok Rp 5.000 perorang. Kita juga perketat pengawasan agar tidak berkerumun, serta alat kebersihan dan cuci tangan selalu tercukupi," terangnya.

Siti Azizah, pedagang sekitar mengaku senang dibukanya kembali pantai. Katanya, dengan dibukanya pantai, ia bisa berdagang kembali guna membantu penghasilan sang suami dalam menafkahi keluarga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved