Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Duka

Kabar Duka, Penyair Sapardi Djoko Damono Meninggal

Kabar duka, penyair Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. Sapardi Djoko Damono meninggal dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 09.17

Editor: m nur huda
Gramedia.com
Sapardi Djoko Damono, penyair Indonesia angkatan 1970-an. 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sedangkan puisi Pada Suatu Hari Nanti karya Sapardi Djoko Damono berbunyi:

Pada Suatu Hari Nanti

Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini,
kau akan tetap kusiasati.

Pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puisi Sapardi Djoko Damono"

Nama Sapardi Djoko Damono tentu sudah melekat baik di hati para penikmat puisi.

Pujangga kelahiran Solo, 20 Maret 1940 ini sesungguhnya memang patut dijadikan panutan dalam kancah literasi Indonesia, sebab begitu banyaknya penghargaan dari dalam dan luar negeri yang ia tuai.

Sapardi Djoko Damono atau kini biasa disebut dengan SDD, tidak hanya dikenal melalui puisi-puisinya yang telah banyak dialihbahasakan.

Ia juga telah menerbitkan sejumlah buku puisi, esai, fiksi, bahkan menerjemahkan karya sastra sejak 1969.

Senja usianya saat ini terbilang rentan untuk terkena penyakit khas orang tua, pikun.

Tapi Sapardi tidak ingin membiarkan hal itu melanda dirinya, sebab itulah ia tetap menulis biarpun itu sedang pukul 3 dini hari. (*Kompas.com/Tribun Jambi)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved