Berita Semarang
Tak Ingin Ditutup Kembali Seperti Karaoke Bandungan, Ini Kiat Pengelola Karaoke Argorejo Semarang
Kawasan Karaoke Bandungan Kabupaten Semarang ditutup kembali oleh Pemerintah setempat.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan Karaoke Bandungan Kabupaten Semarang ditutup kembali oleh Pemerintah setempat.
Penutupan tersebut bermula saat ditemukan warga yang positif tertular virus Corona.
Menyikapi hal itu, pendamping Paguyuban Karaoke Argorejo (Pakar), Ari Istiadi menegaskan, pihaknya meminta seluruh pengelola wisma karaoeke di Argorejo atau eks Lokalisasi Sunan Kuning wajib mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemkot Semarang.
• 6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang
• Kendal Ranking 4 se-Jateng Angka Kesembuhan Pasien Corona, Pekan Depan Siapkan Tes Swab Massal
• 10 Puisi Sapardi Djoko Damono: Hujan Bulan Juni hingga Yang Fana Adalah Waktu
• Oknum Guru PNS & Pejabat di Banjarnegara Kepergok Dalam Kamar Losmen, Mengaku hanya Konsultasi
Pasalnya demi mencegah kejadian serupa yang terjadi di kawasan karaoke Bandungan.
"Wajib patuh protap kesehatan Covid-19,ngak bisa ditawar-tawar," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (19/7/2020).
Kepatuhan tersebut, dijelaskan Ari, demi kepentingan bersama dalam upaya mencegah penyebaran virus corona di lingkungan kawasan karaoke.
Kendati Argorejo dengan karaoke di Bandungan tidak dapat disamakan namun kewaspadaan menjadi hal utama.
"Di sana klaster penularan dari pusat pasar sayur dan buah, namun kami tetap waspada agar tidak terjadi di sini," paparnya.
Ari menuturkan, potensi penularan virus corona tentu sangat berisiko di tempat hiburan.
Itulah yang menjadi catatan pihaknya melakukan langkah-langkah tegas dalam upaya pencegahan penularan.
"Langkah kami yang kami ambil semata-mata demi melindungi tamu dan melindungi pekerja," jelasnya.
Dijelaskan Ari, langkah-langkah yang diambil pihaknya yakni setiap wisma karaoke wajib menyediakan tempat cuci tangan, cek suhu dan masker.
Untuk pekerja dan operator wajib memakai masker.
Dia juga mengimbau kepada pengelola ketika menerima tamu disesuaikan dengan protokol kesehatan.
"Hal yang agak sulit dilakukan adalah jaga jarak di ruangan karaoke tetapi itu harus dilakukan dengan kiat-kiat pembatasan jumlah pengunjung," bebernya.
Menurut Ari, para pengelola wisma sudah melakukan petunjuk dan arahan pengurus.
Apalagi pihaknya setiap hari melakukan pemeriksaan di seluruh wisma terkait protap kesehatan tersebut.
"Monggo bisa dicek ke lapangan oleh siapa saja bahwa paguyuban kami sudah taat aturan protap kesehatan dari Pemkot," ujarnya.
Selain itu, dikatakan Ari, pihaknya setiap satu minggu sekali mengumpulkan para pengelola wisma.
Mereka diberikan intruksi agar betul-betul mematuhi anjuran pemkot demi kebaikan bersama.
"Kami bekerja sama dengan pihak kelurahan melakukan kontroling dan monitoring. Bhabinkamtibmas dan babinsa setempat juga kami libatkan," terangnya.
Ari menyebut sejak tempat hiburan diizinkan beroperasi kembali, tingkat kunjungan di kawasan Argorejo secara menyeluruh masih terhitung sepi.
Tingkat kunjungan hanya 25 persen dibandingkan hari biasa sebelum wabah virus Corona melanda.
"Meski masih sepi kami sudah tunduk aturan dari Pemkot baik protap kesehatan maupun jam operasional dari buka pukul 16.00 WIB hingga 22.00."
"Jadi apapun harapan dari Pemkot sudah kami lakukan," tegasnya.
Sementara pengelola wisma karaoke, Kadang menjelaskan, pihaknya sudah mematuhi intruksi pengurus Argorejo.
Di antaranya menyediakan cek suhu tubuh, masker dan tempat cuci tangan.
Selanjutnya menolak tegas pengunjung jika tidak mematuhi standar kesehatan.
"Kami juga membatasi jumlah pengunjung di dalam room, misal kapasitas delapan orang menjadi lima orang," katanya.
Menurutnya, pengunjung ke wisma karaoke rata-rata sudah memahami aturan yang ada.
Maka ketika pihaknya melakukan prosedur kesehatan seperti cek tubuh dan sebagiainya mereka patuh.
"Pengunjung kami sudah capai 60 persen dibandingkan saat normal dulu."
"Mereka juga datang kemari adalah orang yang sehat, namun apapun itu kami tetap taati aturan kesehatan demi kebaikan bersama," terangnya. (Iwn)
• 6 Remaja Gangster Semarang Minta Isi Bensin Motor di SPBU Ngaliyan, Ditagih Malah Acungkan Pedang
• WASPADA Peringatan Cuaca Buruk Jateng Terkini, Melanda Blora dan Grobogan
• AHY Dimungkinkan Jadi Juru Kampanye Gibran di Pilkada Solo 2020
• Pedagang Wonosobo Tertipu Orderan Pisang Kepok 1 Pikap, Pemesan Mengaku-ngaku Warga Kendal