Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Kondisi Bangunan MI Raudlatul Athfal Memprihatinkan, Para Guru Sampai Patungan Untuk Biaya Perbaikan

Di MI tersebut tak hanya satu atau dua ruang yang mengalami kerusakan, hampir seluruh ruangan kondisinya memprihatinkan

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudlatul Athfal mengalami kerusakan parah.

Retaknya dinding dan turunnya lantai, serta miringnya bangunan menjadi gambaran kondisi MI yang terletak di Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang itu.

Bahkan di perpustakaan MI, penyangga kayu sengaja dipasang agar bangunan tak rubuh.

Di MI tersebut tak hanya satu atau dua ruang yang mengalami kerusakan, hampir seluruh ruangan kondisinya memprihatinkan.

Proyek Perbaikan Geometrik Jalan Simpang Hanoman Semarang Ditargetkan Kelar Bulan Desember

Polisi Bakal Periksa 7 Emak-emak Joget TikTok di Exit Tol Setono Pekalongan: Identitas Sudah Jelas

Viral Mobil Pikap Oleng Berakhir Terguling di Jalan, Diduga Demi Buat Konten

5 Fitur Printer Jaman Now untuk Bekerja Lebih Pintar Dari Rumah

Dari total tujuh bangunan MI hanya memfungsikan enam bangunan, karena satu ruangan kondisinya membahayakan.

Pihak MI pun mau tak mau mengeluarkan biaya mandiri dari iuran para guru guna memperbaiki beberapa kerusakan.

Menurut Ahmad Jupri satu di antara guru di MI Raudlatul Athfal, biaya iuran tak mencukupi untuk perbaikan seluruh kerusakan.

"Meski tak cukup, tapi kami tepat berusaha melakukan perbaikan secara mandiri," paparnya, Senin (20/7/2020).

Ia menuturkan, kerusakan bangunan MI sudah terjadi sejak 3 tahun yang lalu, dan semakin parah setiap tahunnya.

"Setiap tahun pasti kerusakan semakin parah, terutama keretakan dinding dan lantai. Hal itu membuat bangunan mengalami kemiringan," paparnya.

Dilanjutkannya, dana dari siswa pun tak cukup jika digunakan untuk menambal perbaikan gedung MI.

"Di sini ada 161 muridnya, infaq dari murid hanya Rp 1,6 juta setiap bulan. Dana itu untuk operasional sekolah saja tidak cukup apalagi untuk memperbaiki kerusakan," katanya.

Dituturkannya, MI Raudlatul Athfal sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah tujuh tahun silam.

"Kami sempat mendapat bantuan dari pemrintah lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2008. Lalu pada 2011 dan 2013 mendapat alokasi Rencana Kerja Belajan (RKB) dari Kemenag untuk perbaikan," ucapnya.

Ia menjelaskan beberapa kali menghadap ke Walikota bahkan Gubernur namun belum mendapat kesempatan bertemu langsung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved