Liputan Khusus
Prostitusi Online di Semarang dan Solo Marak di Medsos selama Pandemi Covid-19, Inilah Tarifnya
Pandemi covid-19 ini banyak dijumpai sejumlah perempuan menawarkan diri melalui media sosial. Sebut saja di faceboook, mereka membuat grup tersendiri
Biasanya sebelum mencapai kesepakatan, Bambang lebih dulu meminta video call dengan PSK tersebut untuk memastikan foto yang dipasang asli atau bukan.
Karena kebanyakan yang dipajang foto foto cantik dan muda.
Bambang tidak takut terjadi penularan virus pada saat berhubungan badan sebab menurutnya dalam hubungan intim ia selalu menggunakan kondom yang telah disediakan.
"Saran saya sih mending videocall dulu. Tapi jarang ada yang mau. Karena kebanyakan cuma cantik di foto, ketika sampai lokasi ketemu orangnya ternyata beda.
Kalau ditanya takut kena virus corona sih takut tapi itu risiko yang penting badan fit jadi meminimalisir penularan," kata Bambang seraya tertawa.
Selain itu, dia juga tidak bersedia jika ada PSK yang meminta DP sebelum "ngamar".
Sebab menurutnya ada juga akun penipuan yang memanfaatkan cara seperti itu di MiChat. Pelayanan yang diberikan pun sama laiknya seperti di lokalisasi prostitusi.
Fakta lainnya menurut Bambang banyak hotel di Semarang yang dijadikan kamar kos untuk PSK ini berjualan.
Selain itu ada juga PSK online yang sebelumnya bekerja dengan profesi yang sama di lokalisasi Sunan Kuning, Semarang.
Ketika ditanya apakah ada mucikari yang mengkoordinir para PSK online itu.
Bambang mengaku mungkin ada, sebab dia pernah bertanya langsung kepada PSK bahwa untuk menjaga keamanan mereka selama berjualan PSK tersebut dikoordinir oleh seseorang.
"Jadi jarang ada yang mau diajak berhubungan intim di lokasi lain.
Kebanyakan mereka sudah stay di salah satu hotel dalam waktu beberapa hari.
Ada juga nanti mereka pindah lagi ke kota lain, ada juga yang seperti itu.
Tapi ada juga yang ga pakai mucikari, macem-macem," kata Bambang.