Berita Tegal
Suspriyanti Tegaskan Pedagang yang Tak Patuhi Protokol Kesehatan Dilarang Berjualan
Menanggapi masih ditemukannya pedagang di area Alun-alun Hanggawana Slawi yang tidak mengenakan masker, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabu
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Menanggapi masih ditemukannya pedagang di area Alun-alun Hanggawana Slawi yang tidak mengenakan masker, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti, mengimbau agar pedagang yang tidak mematuhi aturan untuk tidak berjualan terlebih dahulu.
Karena pihaknya, melalui Paguyuban pedagang kaki lima Alun-alun Hanggawana Slawi, sudah memberikan arahan dan sosialisasi ketika ingin kembali diperbolehkan berjualan, harus mematuhi proktol kesehatan di antaranya mengenakan masker.
Tapi pada fakta di lapangan, masih saja ditemukan pedagang yang bandel karena tidak mematuhi aturan yaitu mengenakan masker.
Sehingga Suspriyanti memberikan ketegasan untuk para pedagang, kalau yang masih tidak patuh terhadap aturan lebih baik tidak berjualan dahulu.
"Saya lihat dari total 573 pedagang yang terdaftar, sebagian besar sudah mematuhi aturan yaitu mengenakan masker.
Tapi memang masih ada yang melanggar mungkin lupa atau alasan lainnya.
Maka saya sarankan, bagi yang masih tidak mematuhi aturan lebih baik tidak berjualan dulu.
Kalau tidak, dikenakan sanksi sesuai Perbup No. 35 tahun 2020," tegas Suspriyanti, pada Tribunjateng.com, Minggu (2/8/2020).
Tidak hanya bagi pedagang di area Alun-alun Hanggawana Slawi saja, bagi pengunjung yang kedapatan masih melanggar aturan, maka kebijakannya sama yaitu dikenakan sanksi.
Selain itu, Suspriyanti juga mengatakan pihaknya akan lebih intensif mengadakan monitoring dan pengawasan.
Seperti di pasar-pasar, Alun-alun Hanggawana Slawi, atau tempat keramaian lainnya.
"Kedepan jika masih ada warga Kabupaten Tegal yang ingin berjualan di area Alun-alun Hanggawana Slawi, kami berharap bisa ditempatkan di sebelah kanan atau kiri Pemda dan bagian belakang. Jadi masih kami berikan peluang, tapi memang untuk sementara waktu masih kami batasi sebanyak 573 pedagang saja.
Kaitannya untuk pengaturan jaga jarak satu sama lain," pungkasnya. (dta)