Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dr Agus Trihatmoko Sebut Buku Ekonomi Murakabi Sudah Terbit Dalam 8 Bahasa

Dr. R. Agus Trihatmoko mengabarkan jika buku ekonomi mukarabi telah terbit dalam delapan bahasa di Eropa

Istimewa
Dr. R. Agus Trihatmoko 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penemu dan pemikir paham mukarabisme ekonomi dari Universitas Surakarta, Dr. R. Agus Trihatmoko mengabarkan jika buku ekonomi mukarabi telah terbit dalam versi delapan bahasa di Eropa.

Masing-masing adalah Jerman, Perancis, Spanyol, Portugis, Italia, Belanda, Polandia, dan Rusia.

Belakangan ini sistem ekonomi murakabi ‘murakab’ diangkat sebagai sebuah respon terhadap situasi krisis ekonomi globa.

Analitikal perekonomian murakab dimaksudkan untuk menangkal potensi krisis ekonomi.

Ini Isi Surat Terbuka Ingrid Frederica Warga Brebes kepada Presiden Jokowi: Saya Memohon

Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng Perbatasan Banjarnegara-Batang

Warga Jalan Bawa Peti Jenazah Keliling Bundaran Gladak Solo, Ada Tulisan Gibran dan Teguh

Rudal Futlyar, Monster Bawah Laut Pengganti Torpedo Tercepat Soviet

Menurut Agus, juta termasuk menjadi alat strategis dalam membenahi ekonomi agar dapat keluar dari situasi krisis berkepanjangan dan tidak berulang.

 “Memang krisis ini mengkawatirkan bagi negara kapitalis dan memprihatinkan bagi negara-negara yang terkapitalisasi oleh negara adidaya ekonomi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima tribunjateng.com, Rabu (5/8).

Ia menyebutkan, kebanyakan negara dan Indonesia dalam mengatasi krisis tampak masih menyakini dengan pola konvesional.

Saling menyerap, memberi, mengalokasi dan memperhitungkan ekonomi moneternya dengan cara kapitalisasi.

Sehingga, muaranya tetap saja tertumpu kepada kelompok kapitalis.

Sedangkan, mereka juga sedang mengalami kontraksi terdampak krisis ekonomi. 

Aliran teori ekonomi klasik tersebut spintas memang menjadi solusi gampang.

Tetapi pada masa ke depan menjadi beban negara-negara yang lebih lemah ekonominya dari pada negara lain yang sudah kaya raya.

Teori ekonomi kontemporer yang disebut ekonomi murakabi menggunakan pendekatan basik yaitu asas gotong-royong dan kekeluargaan.

Partisipasi semua pelaku ekonomi nasional dan multinasional diarahkan untuk menjaga keseimbangan.

Partisipasi semua pemangku kepentingan negara dan rakyatnya supaya ditempatkan sebagai pemodalnya.

“Pemerintahan suatu negara dan korporasi nasional dan multinasional dapat memahami lebih komprehensif melalui buku ekonomi murakabi,” ucapnya.

Sementara buku ekonomi murakabi kini telah terbit dalam versi delapan 8 (delapan) bahasa nasional di Eropa yang terjemahan dari versi perdana dalam bahasa Inggris, terbitan September, 2018.   

“Kita optimis, hadirnya buku tersebut dapat dikatakan ilmu ekonomi murakabi masuk ke negara-negara di Eropa dan Amerika Latin, atau boleh ditambah masuk ke Afrika.

“Ini adalah mementum yang baik, walaupun buku versi bahasa Indonesia belum tersusun.”

“Banyak artikel dan ulasan di berbagai media tentang ekonomi murakabi dan Indonesia Raya Incorporated (IRI) dapat mewakili sebagai pengetahuan umum di Indonesia,” jelas dia.

Murakabisme ekonomi merupakan pilihan baik bagi semua negara di dunia.

Tidak hanya negara yang terhegemoni ekonominya oleh negara besar, tetapi negara besar pun diharapkan memahami dan mendapatkan manfaatnya. 

Hadirnya pengetahuan ekonomi murakabi di Eropa, Amerika Latin, serta Afrika tersebut menjadi tengara tren pembaruan perekonomian dunia. 

 “Saya berterimakasih pada Siencia Scripts sebagai penerbit buku serta para kolega dari berbagai kalangan yang selama ini banyak berkontribusi dan respek terhadap ekonomi murakabi,” tandasnya. (*) 

Prediksi Inter Milan Vs Getafe Liga Eropa Malam Ini, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming

Tempat Kos di Banjarnegara Ini Dipakai untuk Bisnis Esek-esek, Sekali Kencan Rp 500 Ribu

Terbongkarnya Rumah Kos Banjarnegara Jadi Lokasi Bisnis Lendir Rp 500 Ribu

Cak Malik Pernah Digosipkan Suami Nella Kharisma Nikahi Janda Cantik Asal Nganjuk

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved