Berita Solo
Sosok Habib Umar Assegaf Korban Pengeroyokan di Solo, Farid: Tapi Bukan Habib yang dari Bangil
Penyerangan acara pernikahan di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, menimpa keluarga pria bernama Habib Umar Assegaf.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Penyerangan acara pernikahan di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, menimpa keluarga pria bernama Habib Umar Assegaf.
Di media sosial, berhembus kabar bila korban adalah Habib Umar Assegaf Bangil.
Tapi, siapa sebenarnya Habib Umar Assegaf yang diserang di Solo?
• Cerita saat Habib Umar Assegaf Dipukuli & Diinjak Kepalanya Oleh Ormas di Solo
• Polda Jateng Pastikan Tangkap Semua Pelaku Pengeroyokan Keluarga Habib Umar Assegaf di Solo
• Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai Diganti, Kini Dijabat Mantan Dirreskrimsus Polda Lampung
• Didukung Mabes Polri, Polda Jateng Buru Otak di Balik Pengeroyokan Habib Umar Assegaf di Solo
Umar Assegaf di Solo sendiri bukanlah Habib Umar Assegaf asal Bangil, Pasuruan, yang sempat menjadi viral beberapa waktu lalu, karena bersitegang dengan petugas PSBB di Surabaya.
Tokoh muslim asal Solo, Farid Umar Assegaf, meluruskan bila Umar Assegaf yang menjadi korban, bukanlah Habib Umar Assegaf yang menjadi pengasuh Majelis Roudhotus Salaf di Bangil tersebut.
"Itu salah. Lain orang. Beda orang," ucap dia kepada TribunSolo.com, Senin (10/8/2020).
Sepengetahuan Farid, sosok Umar yang dikenalnya tidak memiliki majelis.
"Beda orang. Beliau tidak punya majelis," tekannya.
Polisi Bakal Tangkap Semua Pelaku
Polda Jateng memastikan semua pelaku pengeroyokan yang menimpa keluarga Habib Umar Assegaf di Solo hingga otak atau aktor utama juga akan ditangkap.
Saat ini sudah ada tiga pelaku yang telah ditangkap, dua di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Nanti dalam waktu dekat akan kami tangkap semuanya," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Selasa (11/8/2020).

Iskandar menyebut, kejadian tempo hari di Mertodranan, Kelurahan Pasar Kliwon, Kota Solo yang melukai tiga orang itu tindak premanisme.
"Kejadian di Surakarta kemarin penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Habib Umar Assegaf kami dari Polda Jateng didukung dari Mabes Polri Bareskrim ini sudah ambil langkah-langkah hukum.
Dan kami tidak pandang bulu pada siapa yang melakukan. Ini sudah premanisme menurut kami. Yang melakukan ini premanisme, melakukan penganiayaan, pengeroyokan," kata Iskandar.
Iskandar menyebut, Polisi sudah menangkap tiga terduga pelaku pengeroyokan.