Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dosen Undip Dorong Terbitnya Peraturan Wali Kota untuk Pesepeda

Penyediaan jalur bagi pesepeda harus dibarengi dengan kebiasaan yang baik di masyarakat.

Tribun Jateng/Hermawan Handaka
TRIBUN FORUM - Tribun Jateng kembali Tribun Forum, Rabu (2/9). Kali ini, Tribun Forum mengangkat tema Jalur Sepeda Di Semarang. Hadir pada acara itu Pegiat Sepeda Semarang, Sinar Kumala, Kabid Pengendalian dan Penertiban Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan, Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi, SH, SIK, M.Si, Dosen FISIP Undip, Dzunuwanus Ghulam Manar S.IP, M.Si. Acara itu dimoderatori Manager Online Tribun Jateng, Abduh Imanulhaq. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyediaan jalur bagi pesepeda harus dibarengi dengan kebiasaan yang baik di masyarakat.

Pengamat kebijakan publik, Dzunuwanus Ghulam Manar mengatakan, kebiasaan atau kultur dibutuhkan lantaran tidak sedikit terjadi persinggungan antara pesepeda dan pengguna jalan lain.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena belum terbentuknya kultur berlalu lintas yang baik dalam diri masyarakat saat bersepeda.

HOAKS Wali Kota Semarang dan Satpol PP Akan Gelar Razia Gerakan Disiplin Siswa

Ancaman Ganjar bagi ASN Langgar Protokol Kesehatan, Denda Rp 500 Ribu hingga Potong Tunjangan

Tangis Ayah Pencuri HP Demi Anak Sekolah Online Pecah Seusai Dapat HP dan Laptop dari Istri Menteri

Penipu Tak Sadar Berurusan dengan Anak Presiden, Kaesang Pangarep: Nanti ada yang Ketuk Rumah

Dzunuwanus yang juga dosen di Fisip Undip itu menambahkan, satu di antara cara untuk membentuk kultur itu adalah dengan berkampanye cara bersepeda dengan baik.

"Kampanye itu bisa melibatkan komunitas pesepeda."

"Tentunya, masyarakat maupun pesepeda menginginkan kenyamanan dan keamanan saat berada di jalan," jelas dia di acara Tribun Forum, Rabu (2/9/2020).

Ia menyontohkan, antara pesepeda dan pengendara lain kadang bersinggungan lantaran ketidaksabaran dan sikap sentimentil dari kedua belah pihak.

Selain itu, perilaku pelanggaran lalu lintas pesepeda saat di jalan juga perlu diperhatikan.

Ditambahkannya, pesepeda bisa juda ditampung dalam satu wadah.

Tujuannya, untuk memudahkan komunikasi timbal balik antara pesepeda, pemerintah, dan stakeholder lainnya.

Dengan demikian, jika suatu ketika ada perselisihan, bisa segera dicarikan solusinya.

"Jangan sampai pesepeda mampu membeli, namun sayangnya attitude (sikap, red) mereka tidak menunjukan pesepeda yang baik" ujarnya.

Ia juga mendorong adanya peraturan dari Pemerintah Kota Semarang untuk mengatur lalu lintas dan pesepeda.

Tujuan aturan itu semata-mata untuk membuat pesepeda merasa nyaman saat berada di jalanan Kota Semarang.

"Pilihan tepat jika menggunakan Perwal karena prosesnya cepat."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved