Berita Regional
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Orang Tewas Kecelakaan Ditabrak Kereta Api, Mobil Terseret Jauh
Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Kebonsari, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur
TRIBUNJATENG.COM -Kereta Api Penataran dari Surabaya menuju Blitar, Kamis (10/9/2020) siang, menabrak minibus sarat penumpang di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Kebonsari, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (10/9/2020), pukul 11.49 WIB.
Akibatnya, tiga penumpang minibus tewas dan empat orang lainnya terluka.
• Saldo Tabungan Puluhan Nasabah Bank di Pekalongan Mendadak Hilang, Ini Penjelasan Aestika
• Kabar Duka, Dokter Daniel Pemilik Bandeng Presto Juwana Elrina Semarang Meninggal Dunia
• Tak Ada yang Berani Bangunkan Luna Maya, Ayu Dewi Menunggu Depan Rumah hingga Setengah Jam
• Bus di Sokaraja Banyumas Kecelakaan Tabrak Truk Parkir, Truk Sampai Nyungsep ke Sawah
Dari informasi yang diperoleh, semua korban tercatat warga Kecamatan Kepanjen, Malang.
Seorang perempuan tewas di lokasi kejadian, sedangkan dua orang meninggal seusai dirawat di rumah sakit.
Kronologi
Sebuah mobil Daihatsu bernomor polisi N 1784 EU tertabrak kereta api KA Penataran dengan nomor lokomotif CC2017712 itu, hingga terseret sejauh lebih kurang 200 meter.
Akibatnya, tiga penumpang mobil tersebut dikabarkan tewas dan 4 orang lainnya alami luka berat.
"Diduga mobil saat melintasi perlintasan kereta tidak menyadari ada KA Penataran yang melintas dari arah Kepanjen menuju Blitar.
Tabrakan tidak bisa dihindarkan," kata Bagus, di Kabupaten Malang, seperti dilansir dari Antara, Kamis (10/9/2020).
Sementara itu, untuk data korban tewas untuk sementara adalah seorang perempuan berinisial SR (39).
SR, kata Agus, meninggal di lokasi kejadian.
Dua orang dinyatakan meninggal setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Agus menjelaskan, tiga dari lima korban tersebut adalah anak-anak.
(Robertus Belarminus).