Liputan Khusus
Begini Pengakuan Orang-orang Coba Bunuh Diri Tapi Masih Hidup
Mahasiswi di perguruan tinggi di Semarang, sebut saja Sekar (nama samaran) menceritakan kisahnya yang pernah melakukan percobaan bunuh diri.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswi di perguruan tinggi di Semarang, sebut saja Sekar (nama samaran) menceritakan kisahnya yang pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Hal itu bermula ketika dirinya sedang menjalani hubungan asmara dengan seorang laki-laki.
Sekar yang sudah terbuai dengan cinta, rela melakukan hubungan layaknya suami istri dengan pacarnya.
• Menteri Ida Fauziyah Pastikan BLT Batch III Untuk Karyawan Swasta Gaji di Bawah Rp 5 Juta Cair
• Perawat Semarang Tewas Kecelakaan Tabrak Truk Mogok, Sopir Ditetapkan Tersangka
• Geger Mayat Bayi Prematur Mulut Disumbat Tisu, Nelayan Mengira Hanya Boneka
• Wanita Pemotor Melenggang Masuk Tol Kaligawe Semarang Ikuti Petunjuk Google Maps
Namun berjalannya waktu, hubungannya kandas karena suatu hal.
Hubungan mereka putus dan setelah itu Sekar merasa hina, perasaan bersalah kerap menghantuinya.
Ia merasa tubuhnya kotor dan tidak suci lagi.
"Empat tahun yang lalu saat saya masih menjadi mahasiswi, pernah mencoba memakan 10 tablet obat tidur di kamar kos.
Percobaan bunuh diri itu saya lakukan, karena malu untuk mengakui kondisi yang sebenarnya kepada orangtua dan teman-teman," paparnya.
Setelah gagal melakukan percobaan bunuh diri, Sekar berinisiatif untuk bertemu dengan seorang psikiater yang dikenalnya.
Sekar mengaku mendapatkan terapi yang dilakukan secara rutin.
"Hampir seminggu dua kali saya menemui psikiater tersebut.
Saya banyak mendapatkan kalimat-kalimat yang memotivasi saya bahwa hidup harus tetap berjalan walaupun saya punya masalah yang cukup berat," jelasnya.
Sebelum bertemu psikiater itu Sekar sempat ingin berhenti kuliah.
"Hampir semua kegiatan saya hentikan.
Sehari-hari saya hanya merenung dan menyalahkan diri saya sendiri.