Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Update Corona Wonosobo Hari Ini Kamis 24 September 2020: 487 Positif Covid-19, Jateng 20.395

update Corona Wonosobo hari ini Kamis 24 September 2020 487 positif covid-19, berikut rincian per kecamatan:Garung 43, sembuh 28, meninggal 1

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Dinas Kesehatan Wonosobo/ update corona hari ini
Update Corona Wonosobo Kamis 24 September 2020: 487 Positif Covid-19 

TRIBUNJATENG.COM - Update kasus virus corona di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah hari ini Kamis (24/9/2020), terdapat 487 kasus positif covid-19.

Dari total 487 kasus positif corona wonosobo, 315 pasien covid-19 dinyatakan sembuh, 8 kasus meninggal dan 164 pasien positif masih dirawat.

Pada hari ini terjadi penambahan 13 kasus virus corona wonosobo dari sebelumnya 474 kasus pada Rabu (23/9/2020) dan 453 kasus pada Selasa (22/9/2020).

Penambahan 13 angka positif corona wonosobo itu terjadi di Kecamatan Garung sebanyak 1, Kalikajar 3, Kertek 3, Sapuran 1, Watumalang 1, dan Kecamatan Wonosobo 4.

Dari total 487 pasien positif corona di Kabupaten Wonosobo, berikut rincian per kecamatan :

1. Garung 43, sembuh 28, meninggal 1
2. Kalibawang 14, sembuh 12, meninggal 1
3. Kalikajar 73, sembuh 48, meninggal 1
4. Kaliwiro 35, sembuh 33
5. Kejajar 38, sembuh 27
6. Kepil  8, sembuh 6
7. Kertek 20, sembuh 13, meninggal 2
8. Leksono 24, sembuh 18
9. Mojotengah 32, sembuh 27
10. Sapuran 17, sembuh 12, meninggal 1
11. Selomerto 17, sembuh 10
12. Sukoharjo 29, sembuh 8
13. Wadaslintang 12, sembuh 9
14. Watumalang 11, sembuh 4
15. Wonosobo 110, sembuh 59, meninggal 2
16. Luar Wonosobo 4

Cekcok dengan Pacar, Catur Disiram Bensin dan Dibakar hingga Luka Sekujur Tubuh

Hutang Rp 60 Juta Dibayar Pakai 4 Nyawa Keluarga di Baki Sukoharjo

Tagihan Listrik Rumah Jennifer Jill Si Sultan Ancol Capai Rp 100 Juta per Bulan: AC Gak Boleh Mati

Penipu Tak Sadar Berurusan dengan Anak Presiden, Kaesang Pangarep: Nanti ada yang Ketuk Rumah

Sedangkan Probable di Kabupaten Wonosobo atau orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas sebanyak 23 orang dan suspek 3.445.

Update Corona Wonosobo Kamis 24 September 2020: 487 Positif Covid-19
Update Corona Wonosobo Kamis 24 September 2020: 487 Positif Covid-19 (Dinas Kesehatan Wonosobo/ update corona hari ini)
Update Corona Wonosobo Minggu 20 September 2020: 438 Positif Covid-19
Update Corona Wonosobo Minggu 20 September 2020: 438 Positif Covid-19 (Dinas Kesehatan Wonosobo/ update corona hari ini)

Sementara itu di Jawa Tengah, pada Rabu 23 September pukul 12.00 WIB, total kasus corona Jateng mencapai angka 20.395.

Dengan rincian 2.991 menjalani perawatan.

15.548 terkonfirmasi sembuh dan 1.856 kasus meninggal.

Sedangkan pasien suspek mencapai 3.035.

Data tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.

Masyarakat juga bisa mengakses langsung lewat smartphone.

Selain bisa megakses jumlah kasus yang terkonfirmasi, masyarakat juga bisa melihat kasus positif, PDP dan ODP di sekitar tempat tinggal lewat laman corona.jatengprov.go.id

Di lama tersebut juga tersedia daftar rumah sakit rujukan penanganan Corona yang ada di seluruh Jawa Tengah.

Serta data jumlah pasien yang dirawat di rumah skait tersebut.

Sebagai ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus corona, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengagas gerakan pola hidup baru, yakni hidup bersama Covid-19.

Gerakan ini pun telah disampaikan ke bupati dan wali kota di Jateng agar bisa bersama-sama bertindak.

"Mengingat angka-angka Covid-19 masih dinamis, maka kita harus dorong pola hidup baru.

Mulai sekarang kami buat 'Hidup Bersama Covid-19'.

Move on yuk.

Kita harus merubah pola hidup baru," kata Ganjar, Selasa (28/4/2020).

Sejumlah aspek kehidupan sosial diharuskan berubah sejalan pola hidup sehat agar terhindar dari corona.

Antara lain, masyarakat harus jaga jarak, kalau tidak bisa didenda oleh negara, selalu pakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun.

Misalkan tidak ada air mengalir, bisa pakai disinfektan yang siap sedia di kantong masing-masing.

"Sehingga, dalam sistem sosial ekonomi kita berubah menjadi gaya atau pola hidup baru," jelasnya.

Kemudian, aspek sosial lain yang harus diperhatikan di antaranya kerumunan dibatasi maksimal empat orang dan harus berjarak.

Lalu, sistem antri dibuatkan garis dan titik dengan jarak. Begitu juga dengan sistem transportasi yakni harus longgar.

Begitu juga di pasar, pabrik, kantor harus ada protokol ketat untuk jaga jarak.

Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan terus menerus yang akhirnya menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

"Hal itu bisa dilakukan agar kehidupan menjadi lebih mendekati normal. Ini tidak mudah tapi kita harus cari inovasi terus," ujarnya.

Soal keamanan di Jateng di tengah pandemi ini, Ganjar menyebut ada ekses dengan meningkatnya angka kriminalitas.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga tempat tinggal dengan menghidupkan ronda atau berpatroli malam.

"Kekuatan nilai-nilai kultural harus dibangkitkan lagi. Tepo sliro, gotong royong, tidak berebut," ucap orang nomor satu di Jateng ini.

Terkait ketahanan pangan di desa, ia minta seluruh bantuan masyarakat yang beragam sebaiknya dikumpulkan dalam satu tempat di lumbung pangan tingkat RT/RW atau kelurahan/desa.

Itu dilakukan supaya untuk mengurangi ekses sosial. Tidak hanya bantuan dari pemerintah tapi juga dari nonpemerintah, Baznas, CSR, donasi dan lain-lain.

(*)

TONTON DAN SUBSCRIBE :

(*)

Punya Ilmu Kebal, Kasim Sempat Tertawa saat Tubuhnya Tak Mempan Dibacok Andi

Duda & Janda Cantik Asal Semarang Digerebek di Kos, Ngaku Pasutri Ternyata Baru Kenal di MiChat

Naiki Ban Unicorn di Pantai, Bocah Lima Tahun Ini Terbawa Angin hingga Tengah Laut

Kecewa, Lionel Messi Sudah Ajukan Permintaan Hengkang dari Barcelona

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved