Berita Klaten
Suasana Mencekam Saat Massa Geruduk Kampung di Klaten Teriak Cari Anggota Ormas
Penyerangan yang terjadi di kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, membuat warga kocar-kacir.
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Penyerangan yang terjadi di kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, membuat warga kocar-kacir.
Sebab, penyerangan itu terjadi secara tiba-tiba, pada Minggu (4/10/2020) malam.
Menurut keterangan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, Atmanto (53), sekelompok orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut membawa sejumlah senjata.
• Info Gempa Hari Ini: Sumba NTT Diguncang Gempa M 5,1 Pukul 10.07 WIB, Tak Berpotensi Tsunami
• Tak Dimintai Izin,Sutradara Film Sejauh Kumelangkah Somasi Kemendikbud, Telkom dan TVRI
• Kondisi Trump Dikabarkan Membaik, Dokter Rekomendasikan Bisa Pulang Hari Ini
• Hasil lengkap Liga Spanyol, Perlahan Real Madrid Perbaiki Posisi Klasemen
Senjata yang dibawa beragam, seperti tongkat panjang, pedang, besi, dan batu.
Mereka berjalan dari arah Desa Pentil, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.
"Mereka teriak-teriak mencari anggota sebuah organisasi massa," ujar Atmanto kepada TribunSolo.com, Senin (5/10/2020).
"Berteriak kencang berkali-kali," imbuhnya.
Armanto mengatakan kelompok tersebut berjalan sambil merusak instalasi beberapa toko yang ada di jalan yang mereka lewati.
Termasuk gerobak buat jualan Kepel Pedan milik keponakan Armanto tak luput dirusak.
Situasi mulai kondusif pasca personel kepolisian diterjunkan ke lokasi kejadian.
Peronsel gabungan dari Polsek Pedan, Cawas, dan Ceper diterjunkan guna mengendalikan massa.
Bahkan, Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu sampai terjun ke lapangan.
"Mulai kondusif total pukul 22.00 WIB," tandasnya.

Diduga Masalah Piutang
Terjadi perselisihan antarwarga yang mengakibatkan perusakan dan pengeroyokan di Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten, Minggu (4/9/2020) pukul 19.30 WIB.
Penyebab terjadinya penyerangan di tempat tersebut diduga dari masalah utang piutang antar individu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian bermula pada pukul 18.30 WIB, di Dukuh Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten.
Kronologinya, saat itu ada 4 orang yang bercelana hitam datang ke rumah seorang warga berinisial U.
Mereka berniat menagih utang Rp 100 ribu .
Saat datang, U meminta untuk mereka datang lagi pukul 20.00 WIB.
Lantas keempat orang itu tak terima dan menghajar U dengan sebatang besi.
Setelah menghajar U, keempat orang itu pergi meninggalkan rumah.
Sebelum meninggalkan TKP, keempat orang tersebut sempat merusak salah satu gerobak milik warga setempat.
Lalu, sekitar pukul 19.30 WIB, datang sekelompok orang bercelana hitam mendatangi TKP kembali.
Mereka datang kembali tak hanya 4 orang, namun ratusan orang bercelana hitam yang kemudian menggeruduk ke Jalan Ronggowarsito Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten.
Mereka mendatangi lokasi kejadian dan sempat menghajar seseorang yang mereka temui.
Saat itu, warga di sekitar lokasi kejadian ada yang langsung menutup semua pintu dan mematikan lampu rumah.
Selain itu warga juga tak berani keluar karena takut menjadi sasaran amukan sekelompok orang bercelana hitam.
Setelah beberapa jam, sekira pukul 20.00 WIB rombongan orang tersebut diamankan Polres Klaten,
Saat Polres datang, mereka langsung membubarkan diri, namun polisi berhasil menangkap puluhan orang yang terlibat dalam insiden tersebut.
Mereka yang tertangkap langsung dibawa ke Polres Klaten dengan menggunakan Truk Dalmas Polres Klaten menuju Mapolres Klaten untuk diperiksa lebih lanjut.
Saat TribunSolo.com mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu, ia membenarkan bahwa dirinya telah menahan orang-orang yang terlibat insiden di Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten, Minggu (4/9/2020) malam.
Edy mengatakan pihaknya telah menangkap 74 orang yang terlibat insiden tersebut.
"Kami mendapat laporan sekira pukul 21.00 WIB, dan kami langsung ke lokasi dan membubarkan kerumunan tersebut, kami juga mengamankan 74 orang untuk dibawa ke Mapolres Klaten untuk dilakukan pemeriksaan," ucap Edy.
Edy pihaknya mengaku mendapat informasi insiden ini merupakan kesalahanpahaman antar pihak.
Selain itu, ia juga memastikan kondisi situasi TKP sudah kondusif.
"Pemeriksaan kami lakukan secara intensif untuk mengetahui sebab permasalahannya, berdasarkan informasi yang kami terima ini, berawal dari kesalahpahaman, dan kondisi TKP sudah kondusif," kata Edy.
Edy memastikan kasus ini tidak ada unsur politik.
Ia menambahkan kasus ini murni karena masalah pribadi yang disebarkan di sosial media.
"Tak ada unsur politik di sini, murni kasus pribadi, namun dengan berkembangnya di sosial media, diinformasikan di sosial media dan teman-temannya datang dan terjadi keributan," ujarnya.
Edy mengatakan korban dari kejadian tersebut masih diindentifikasi dan akan dilakukan visum.
Kemudian Edy mengatakan ada seorang yang kedapatan membawa senjata tajam dan saat ini sedang dalam pemeriksaan.
"Untuk korban sementara baru satu dan masih kami identifikasi serta dilakukan visum, selain itu juga ada satu orang kami amankan yang membawa sajam dan saat ini, kami periksa," jelas Edy.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Warga Sebut Kelompok yang Melakukan Penyerangan di Pedan Klaten, Bawa Berbagai Jenis Senjata