Berita Semarang
Ada Kasus Pesepeda Meninggal Mendadak di Semarang, Ini Tips dari Dokter Yeffry Agar Tetap Aman Gowes
Bersepeda atau gowes kini semakin menjadi tren di masa pandemi Covid-19 hingga masa new normal ini.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bersepeda atau gowes kini semakin menjadi tren di masa pandemi Covid-19 hingga masa new normal ini.
Hal itu karena banyak masyarakat yang semakin sadar tentang maanfaat salah satu jenis olahraga tersebutm
Meski demikian, seseorang tetap tidak boleh sembarangan dalam bersepeda.
Baca juga: Ssttttt, Kalau Nanti Ada yang Nyari Sandal, Mas Jangan Ngomong, Kata PSK Bertato di Jalur Pantura
Baca juga: Benarkah Natasha Wilona Pacaran Sama Pebulutangkis Kevin Sanjaya Minions? Ini Jawaban Wilo
Baca juga: Senyum Genit Eva Kembang Pantura, Setiap Malam Diantri 20 Pelanggan, Ini Katanya Soal Tarif
Baca juga: Inilah Sosok Kompol Imam Ziadi Polisi Diduga Kurir Sabu Seberat 16 Kilogram Bikin Murka Kapolda
Selain untuk menghindari bahaya kecelakaan, beberapa kasus seseorang yang meninggal mendadak saat bersepeda juga perlu diwaspadai.
Terlebih jika memiliki faktor resiko atau riwayat penyakit berkaitan, tentu harus ada hal khusus yang harus dijalankan.
Lantas bagaimana tips agar tetap aman bersepeda?
Seorang dokter di SMC RS Telogorejo Semarang yang merupakan spesialis penyakit dalam, dr Yeffry Sp PD menerangkan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tetap aman bersepeda.
Tips tersebut meliputi:
1. Cek Kondisi Kesehatan
Menurut dr Yeffry, mengidentifikasi kondisi kesehatan pribadi adalah hal utama yang perlu dilakukan sebelum melakukan olahraga bersepeda.
Dengan melakukan cek kesehatan terlebih dahulu, seseorang dapat mengetahui keamanannya ketika akan melakukan aktivitas tersebut.
Hal itu pula kata dia, untuk menghindari adanya faktor resiko yang dapat memicu penyakit jantung.
"Jadi jangan dianggap remeh, karena kita tidak tahu.
Apabila seseorang itu sehat, tidak masalah.
Akan tetapi kalau ada gangguan kesehatan sebelumnya, harus periksa terlebih dahulu.
Sekarang penyakit tidak memandang usia.
Kita juga harus tahu faktor resiko yang ada pada diri kita.
Contohnya kegemukan atau obesitas dan hipertensi, itu tidak hanya terjadi pada orang tua," kata dr Yeffry menjelaskan.
2. Tidak Memaksakan Diri
Selain mengetahui kondisi kesehatan, kata dr Yeffry, seseorang tetap perlu rileks dalam berolahraga.
Seseorang tidak boleh memaksakan diri untuk melakukan aktivitas olahraga yang memberatkan bagi dirinya.
Menurutnya, seseorang perlu beristirahat agar olahraga yang dijalaninya tidak menimbulkan bahaya.
"Jadi tidak usah ngoyo, jangan diforsir.
Kalau kira-kira sudah merasa capek, ya istirahat, jangan digas terus," sarannya.
Di samping itu, terkait penggunaan masker saat bersepeda, ia juga menyarankan untuk tetap memerhatikan kenyamanan.
Di sisi memakai masker merupakan salah satu protokol kesehatan, menurutnya, bukan berarti pesepeda harus memaksakan diri untuk mengenakan masker.
"Berolahraga biasanya dipacu, tubuh butuh oksigen lebih tinggi.
Sedangkan kalau hidung ditutupi lebih sesek.
Solusinya, bersepeda boleh tetap pakai masker, tapi jangan dipaksa terutama bagi orang-orang yang sudah punya faktor resiko sebelumnya," jelasnya.
3. Atur Pola Makan
Menurut dr Yeffry, berkaitan dengan diet atau pengaturan pola makan, harus disesuaikan pula dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Diet seimbang disarankan untuk orang-orang yang tidak memiliki masalah kesehatan.
Sementara bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu, kata dia, harus disesuaikan dengan pantangan dari penyakit tersebut agar hidup tetap sehat dan aman ketika melakukan aktivitas olahraga.
"Misalnya seseorang memiliki penyakit diabetes, tentu harus menurangi gula.
Jika seseorang terkena hipertensi, tentu perlu mengurangi yang asin-asin. Kurang lebihnya seperti itu," tukasnya. (idy)
Baca juga: Berita Duka, Antonius Tonny Wongso Meninggal Dunia di Semarang
Baca juga: Istri Pertama Kiwil Temui Venti Figiantie, Istri Kedua yang Baru Dinikahi
Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Sempat Putus Asa, Desakan Mundur Makin Menguat
Baca juga: Fakta Baru Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Yulia Wanita Solo Kerabat Jokowi Dibakar di Sukoharjo