Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Kabupaten Tegal Miliki Potensi Pertanian di 3 Area Ini

Peran pemuda dalam menghadapi era baru kebangkitan sektor pertanian di Indonesia khususnya Kabupaten Tegal sangat dibutuhkan.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Ketua DPP HKTI, Dewi Aryani, yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi lX DPR RI, saat melakukan dialog kebangkitan sektor pertanian dan usaha di bidang pertanian, Senin (9/11/2020). Berlokasi di lahan budidaya semangka, Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Peran pemuda dalam menghadapi era baru kebangkitan sektor pertanian di Indonesia khususnya Kabupaten Tegal sangat dibutuhkan.

Sehingga membangun mental pemuda supaya tidak malu menjadi petani sangatlah penting saat ini.

Inilah yang disampaikan oleh Ketua DPP HKTI, Dewi Aryani, yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi lX DPR RI, saat melakukan dialog kebangkitan sektor pertanian dan usaha di bidang pertanian, Senin (9/11/2020).

Dialog yang juga dihadiri oleh anggota KNPI Kabupaten Tegal, pemuda tani HKTI Kabupaten Tegal, dan Agro Tegal Mandiri, berlangsung di lahan budidaya semangka, Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.

Dalam sambutannya, DeAr mengatakan, di Kabupaten Tegal memiliki tiga area yang berpotensi di sektor pertanian.

Pertama yaitu di area pegunungan yang memiliki potensi tanaman kentang, wortel, kubis, bawang putih, dan sayuran segar lainnya.

Kedua, yaitu di daerah tengah yang bisa menghasilkan tanaman buah-buahan.

Ketiga, yaitu di pantura selain bawang merah, juga bisa menghasilkan buah-buahan yang membutuhkan udara lebih panas seperti mangga, semangka, dan lain-lain.

Namun yang menjadi kendala yaitu belum adanya klasterisasi pertanian sesuai kondisi geografis dan suhu udaranya.

Sehingga DeAr, dalam hal ini meminta kepada Pemkab Tegal untuk memetakan. Tujuannya supaya produktivitas naik dan ada klaster atau identitas tersendiri.

"Contohnya Pemalang memiliki buah khasnya yaitu nanas. Malang memiliki ciri khas buah apel, Indramayu ada buah unggulan yaitu mangga. Nah karena di Kabupaten Tegal variasinya banyak, karena klaster juga belum diatur dengan baik, sehingga belum memiliki satu atau dua jenis buah yang menjadi unggulan. Sehingga nantinya kami akan berkolaborasi dengan Pemkab Tegal untuk membahas masalah ini," ungkap DeAr, pada Tribunjateng.com, Senin (9/11/2020).

Melihat rata-rata petani di Kabupaten Tegal berusia 45 tahun keatas, sehingga dalam hal ini DeAr mengatakan membangun mental pemuda sangat penting.

Terutama bagaimana membuat pemuda di Kabupaten Tegal tidak malu atau gengsi menjadi petani.

Karena melalui pemuda, ilmu mengenai pertanian dari mulai budidaya bibit, penumpukan, pemasaran, akan jauh lebih baik dan canggih jika dikelola oleh mereka.

"Mengubah mental atau pola pikir pemuda supaya tidak malu menjadi petani tentu tidak mudah. Sehingga perlu adanya edukasi atau sosialisasi supaya mereka tertarik. Nantinya saya ingin kedepan bisa menciptakan orang kaya baru di Indonesia khususnya Kabupaten Tegal dari sektor pertanian," harapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved