Berita Batang
Selokan di Bawang Batang Jadi Tempat Budidaya Ikan Air Tawar Berukuran Jumbo
Puluhan karamba yang terbuat dari bambu terjajar di selokan yang ada di Desa Bawang, Kecamatan Bwang Kabupaten Batang
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Puluhan karamba yang terbuat dari bambu terjajar di selokan yang ada di Desa Bawang, Kecamatan Bwang Kabupaten Batang.
Jika dilihat dari kejauhan, selokan berliku sepanjang 200 meter di Desa Bawang itu, dipenuhi kotak-kotak karamba bambu.
Derasnya aliran air yang bersumber dari lerang Pegunungan Dieng di selokan tersebut jadi nilai plus untuk warga, karena bisa dimanfaatkan untuk memelihara ikan.
Tak hanya satu jenis ikan tawar yang dipelihara warga di karamba tersebut, bahkan berbagai jenis ikan dengan ukuran jumbo juga ditempatkan di karamba bambu itu.
Adanya karamba di selokan itu turut menambah penghasilan warga Desa Bawang, karena banyak masyarakat luar daerah membeli ikan yang mereka pelihara.
Setiap pagi dan sore hari beberapa warga juga napak sibuk memberi makan ikan, serta membersihkan karamba.
Menurut Untari satu di antara warga Desa Bawang, pemanfaatan aliran air di selokan untuk memihara ikan tersebut sudah dilakukan warga bertahun-tahun.
"Sudah lama warga di sini memelihara ikan di karamba, karena airnya bagus jadi ikan yang ada di karamba cepat besar," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/11/2020).
Dilanjutkannya, beberapa jenis ikan tawar menjadi andalan warga untuk dipelihara di karamba, seperti ikan nila, lele, dan gurami.
"Satu warga bisa punya tiga sampai empat karamba, hasilnya juga sering dibeli masyarakat luar daerah sini," paparnya.
Untari menerangkan, tak jarang ikan yang dipelihara warga besarnya mencapai paha orang dewasa.
"Kalau beratnya bisa 5 kilogram lebih, karena memeliharanya juga hampir satu tahun. Beberapa waktu lalu ikan gurami yang kami pelihara ada yang laku Rp 250 ribu," tuturnya.
Sementara itu, Hadi warga lainya menjelaskan, dalam satu karamba ada 3 sampai 4 ikan berukuran besar.
"Kalau masih seukuran telapak tangan ya bisa sampai puluhan, namun kami hanya menjual saat ukurannya sudah besar," imbuhnya.
Ia menambahkan, makanan untuk ikan di karamba hanya pelet, kadang tanaman kangkung.
"Untuk memberi makanan ikan kami tidak terlalu kesulitan. Selain dijual kami juga mengonsumsi ikan yang kami pelihara di karamba ini," tambahnya. (bud)