Berita Semarang
Disbudpar Gelar Fashion Show Virtual Giant Screen Kolaborasikan 4 Subsektor Ekonomi Kreatif
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menggelar Fashion Show Virtual Giant Screen, Rabu (25/11/2020).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menggelar Fashion Show Virtual Giant Screen, Rabu (25/11/2020).
Gelaran ini merupakan pertunjukan kolaborasi karya empat subsektor ekonomi kreatif yaitu fashion, seni pertunjukan, fotografi, dan videografi.
Pertunjukan dilakukan di Shamrock Ballroom MG Setos dengan berlatar belakang layar hijau, namun dalam tampilan visual berlatar belakang berupa landmark kota-kota di sejumlah negara.
Baca juga: Pemotor di Solo Ngebut Kejar Lampu Merah, Tewas Seketika Dihantam Mobil, Tubuh Masuk ke Kolong
Baca juga: Pengeroyokan di Jalan Pahlawan Semarang, Polisi: Semula Miliki Masalah dengan Juru Parkir
Baca juga: Viral Detik-detik Truk Boks Meluncur Mundur di Tanjakan Pantura Batang Robohkan Tiang PJU
Baca juga: Fadli Zon Akhirnya Buka Suara Soal Edhy Prabowo Tersangka, Sebut Bu Susi dan Unggahan Setahun Lalu
Fashion Show Virtual Giant Screen ini dapat disaksikan secara live streaming di youtube Disbupdar Kota Semarang.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, pertunjukan virtual ini merupakan bagian dari bimbingan teknis ekonomi kreatif CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability).
"Kemarin mereka mengikuti pelatihan, sekarang praktek langsung kolaborasi fashion, seni pertunjukan, fotografi, dan videgrafi," jelas Iin, sapaannya.
Menurutnya, pertunjukan yang dipersembahkan oleh para pelaku ekonomi kreatif ini sangat luar biasa.
Dia menilai, para pelaku ekonomi kreatif di Semarang sangat potensial untuk diangkat.
Tak hanya pelaku ekonomi kreatif dari Kota Semarang, Disbudpar juga melibatkan para pelaku ekonomi kreatif dari sekitar Kota Lunpia.
Mereka pun saling belajar satu sama lain untuk menambah skill.
"Kami juga melibatkan sejumlah desainer, termasuk model-model yang profesional turut bergabung. Disini konsepnya saling belajar," katanya.
Lebih lanjut, Iin berharap, melalui kegiatan ini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang bisa kembali bangkit. Selama ini, kata dia, Pemerintah Kota Semarang juga berupaya meramaikan sektor fashion dengan berbagai acara virtual.
"Mungkin terlihat sepi, tapi sebenarnya fashion tetap berkrearifitas, tetap ramai. Berbagai acara kami gelar meski virtual," tambahnya.
Sementara itu, seorang desainer yang turut berpartisipasi, Ina Priyono mengatakan, kolaborasi empat subsektor ini menjadi tonyonan yang samgat menarik. Ini menjadi bentuk nyata Kota Semarang ditetapkan sebagai kota kreatif fashion.
"Adanya acara ini kami bergairah lagi. Kemarin kami sempat turun. Alhamdulillah Agustus sudah mulai naik. Tentunya, Pemkot juga sangat mendukung sektor fashion karena Kota Semarang sudah ditetapkan menjadi kota kreatif fashion," jelasnya.
Dia berharap, dukungan Pemkot terhadap para pelaku fashion terus mengalir. Menurutnya, para pelaku fashion sangat memerlukan berbagai pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan strategi pemasaran mengingat di masa tatanan adaptasi keniasaan baru strategi pemasaran dipastikan berbeda. Dia juga berharap banyak kegiatan-kegiatan yang digelar pada 2021 mendatang.
"Mudah-mudahan 2021 mulai banyak event yang didukung Pemkot," ucapnya. (eyf)
Baca juga: Update Virus Corona Jawa Tengah Kamis 26 November 2020
Baca juga: Tempat Wisata yang Dikelola Pemkab Banyumas Tutup Mulai Hari Ini untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Baca juga: Akan Digunakan untuk Karantina Pasien Covid-19, IGD Tangen Belum Ada Persiapan
Baca juga: Istri Anggota Yakuza Ditangkap karena Tipu Pemerintah demi Subsidi Covid-19