Berita Viral
Gus Mus Menangis: Untuk Kiai, Ustaz dan Para Habib, Tolong Hadirkan Lagi Akhlak Rasulullah SAW
Gus Mus menjelaskan prakata Nabi lemah lembut, tidak pernah mencaci, tidak pernah menyinggung, juga tidak pernah menghina orang lain
Gus Mus Menangis: Untuk Kiai, Ustaz dan Para Habib: Tolong Hadirkan Lagi Akhlak Rasulullah SAW
TRIBUNJATENG.COM - Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau yang kerap disapa Gus Mus menyampaikan pesan untuk ulama, kiai, dan habib.
Pesan tersebut disampaikan Gus Mus di acara Haul K.H Achmad Masduqi Mahfudz secara virtual bertajuk 'Umat Rindu Akhlaq Rasulullah'.
Mulanya Gus Mus membahas soal Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
Gus Mus menjelaskan Amar Ma'ruf Nahi Munkar mengandung makna upaya menegakkan kebaikan dan menghindari keburukan.
Baca juga: Pemkab Banyumas Larang Perayaan Natal dan Tahun Baru, Tak Ada Pesta Kembang Api
Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini 3 Desember, Balas Dendam Aldebaran Dimulai: Saya Mau Nino Terima Ini
Baca juga: Polah Crazy Rich Solo, Cerita Lain di Balik Bos Otomotif Tembaki Bos Tekstil: Untung Jalanan Lancar
Baca juga: Alasan di Balik Crazy Rich Solo Tembaki Alphard, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Masih Keluarga
“Kanjeng Nabi Muhammad SAW itu ber Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang harus dipahami berlandaskan kasih sayang,” kata Gus Mus dikutip TribunJakarta.com dari YouTubes GusMus Channel pada Kamis (3/12/2020).
Gus Mus mengatakan para pemuka agama seharusnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai role model dalam bersikap.
“Mustinya dimulai dari para pemimpin, kiai, ustadz, untuk mulai mencontohkan sedikitnya apa yang dilakukan Rasulullah SAW," kata Gus Mus.
"Kaitannya dengan umat, yakni orang-orang yang perlu diajak untuk ke surga,” imbuhnya.
Namun menurut Gus Mus di media sosial sejumlah pemuka agama justru berperilaku sebaliknya dari yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
“Keteladanan kasih sayang terhadap sesama itu kita hampir tidak menjumpai di media sosial, tetapi malah justru kebalikannya," jelas Gus Mus.
"Mereka mengatasnamakan Nabi Muhammad SAW tetapi malah bertentangan dengan perilaku beliau (Rasulullah) yang sesungguhnya,” terangnya.
Gus Mus menjelaskan prakata Nabi lemah lembut, tidak pernah mencaci, tidak pernah menyinggung, juga tidak pernah menghina orang lain
Ia kemudian berpesan kepada para pemuka agama untuk kembali menumbuhkan akhlak Rasullah SAW di dalam diri mereka.
Saat menyampaikan pesan tersebut, Gus Mus menangis.