Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ditemukan Bangkai Kapal Inggris Era Abad 18 Muncul Setelah Banjir Surut, Tapi Rusak Dipreteli Warga

Sebuah bangkai kapal zaman penjajahan Inggris ditemukan di tepi Sungai Lipis, dekat Kampung Pagar, Malaysia, pada Kamis (14/1/2021).

Editor: m nur huda
PDRM via ASTRO AWANI
Bangkai kapal Inggris zaman penjajahan di Malaysia yang muncul usai banjir surut. Kapal ini diperkirakan berasal dari abad ke-18 atau 19. 

TRIBUNJATENG.COM, KAMPUNG PAGAR - Sebuah bangkai kapal zaman penjajahan Inggris ditemukan di tepi Sungai Lipis, dekat Kampung Pagar, Malaysia, pada Kamis (14/1/2021).

Bangkai berupa lambung kapal itu diyakini berasal dari abad ke-18 atau 19, dan muncul setelah banjir sejak 3 Januari di wilayah itu surut.

Astro Awani pada Jumat (15/1/2021) mewartakan, bangkai kapal zaman penjajahan ini ditemukan seorang wanita berusia 50 tahun sekitar pukul 5 sore waktu setempat.

Baca juga: Sempat Viral Kijang Innova Bensin Diisi Solar, Ini Dampak Fatal hingga Bisa Rusak Komponen Kendaraan

Baca juga: Australia Batal Bunuh Merpati Joe yang Diduga Terbang dari AS, Dinilai Tak Berisiko Keamanan

Baca juga: WHO Harap Bukti Vaksinasi Tak Dijadikan Syarat Perjalanan: Masih Belum Diketahui Kemanjurannya

Baca juga: Pemasangan Patok Tol Yogyakarta-Bawen Dimulai 19 Januari, Target Selesai Maret Mendatang

Ia kemudian melaporkan temuannya ke Balai Polis Penjom. Namun sayangnya, kondisi kapal itu kini rusak karena dipreteli warga.

Direktur Jenderal Jabatan Warisan Negara (JWN) Mesran Mohd Yusop yang mengurusi benda-benda peninggalan masa lalu mengatakan, kemungkinan ini adalah kapal dagang milik Inggris.

Ada juga kemungkinan kapal yang terbuat dari kayu dan tembaga itu dipakai pejabat setempat kala itu.

Perkiraan itu didasarkan pada penemuan plat logam bertuliskan "Vivian & Son" beserta tahun 1824.

Dilansir media pemerintah Malaysia Bernama, perusahaan itu bergerak di bidang peleburan tembaga pada 1809 lalu berkembang semakin terkenal pada 1820.

Vivian & Son diyakini mengalami masa kemunduran pada akhir abad 19 dan awal abad 20.

Pada 1924 perusahaan itu merger dengan British Copper Manufactures Limited, yang kemudian diambil alih Yorkshire Imperial Metal pada 1926.

"Setelah pemeriksaan interior kapal, tidak ada artefak kecuali pecahan keramik."

"Namun, kami menemukan bukti kapal ini dirusak karena benda-benda seperti paku atau dinding kapal berlapis tembaga hilang," urai Mesran.

"Kami yakin benda-benda tersebut dijual ke pembeli barang belas, karena kemarin setelah ditegur polisi, ada perusahaan barang bekas mengembalikan beberapa barang, diperkirakan seberat 100 kg, yang dijual ke mereka," ungkapnya kepada Bernama.

Mesran melanjutkan, ia mengimbau orang-orang yang mengambil benda-benda dari kapal tersebut segera dikembalikan, karena termasuk warisan nasional.

JWN juga akan mengevakuasi bangkai kapal untuk penelitian artefak sejarah, dan oleh karena itu benda bersejarah tersebut akan dipindahkan ke Kuala Lipis Heritage Museum.

"Tapi selama kapal masih ada di lokasi penemuan, kami akan meminta bantuan polisi untuk mengawasi lokasi tersebut, guna mencegah insiden intrusi atau kehilangan benda lebih lanjut," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangkai Kapal Inggris Zaman Penjajahan Muncul Usai Banjir Surut, tapi Rusak Dipreteli Warga"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved