Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kerusuhan di Belanda Menentang Kebijkan Lockdown, Sekira Seratus Orang Ditangkap

Kerusuhan pecah di Belanda. Polisi anti huru-hara Belanda menggunakan meriam air untuk membubarkan sekitar dua ribu orang pelaku unjuk rasa tidak sah

Editor: m nur huda
Photo by Yuriko Nakao/AFLO
ILUSTRASI. Situasi lockdown di Kota Denhaag Belanda. 

TRIBUNJATENG.COM, HAGUE - Kerusuhan pecah di Belanda. Polisi anti huru-hara Belanda menggunakan meriam air untuk membubarkan sekitar dua ribu orang pelaku unjuk rasa tidak sah di Amsterdam pada Minggu (17/1/2021) untuk menentang penguncian nasional (lockdown) untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Reuters memberitakan, para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun di depan galeri seni Rijksmuseum dan Museum Van Gogh, dengan membawa tanda bertuliskan "Kebebasan: hentikan pengepungan ini" dan meneriakkan "Apa yang kita inginkan? Kebebasan!".

Dalam aksi  tersebut tidak ada pengunjuk rasa yang mengenakan masker dan melanggar beberapa aturan jarak sosial.

Baca juga: Sempat Viral Kijang Innova Bensin Diisi Solar, Ini Dampak Fatal hingga Bisa Rusak Komponen Kendaraan

Baca juga: WHO Harap Bukti Vaksinasi Tak Dijadikan Syarat Perjalanan: Masih Belum Diketahui Kemanjurannya

Baca juga: 23 Lansia Meninggal Seusai Divaksin Pfizer, Pemerintah Norwegia Lakukan Investigasi Menyeluruh

Baca juga: Australia Batal Bunuh Merpati Joe yang Diduga Terbang dari AS, Dinilai Tak Berisiko Keamanan

Menurut pihak berwenang Amsterdam dalam sebuah pernyataan, hal ini mendorong pihak berwenang untuk membubarkan kerumunan karena masalah kesehatan.

Melansir Reuters, pemerintah kota itu telah menolak permohonan aksi protes yang akan diadakan di Museum Square.

Di sisi lain, para demonstran menolak untuk pergi ketika polisi memerintahkan mereka untuk membubarkan diri. Bahkan beberapa di antara pengunjuk rasa tampak melemparkan kembang api.

Polisi anti huru hara kemudian menggunakan meriam air untuk mencoba membubarkan aksi unjuk rasa.

Pihak berwenang mengatakan, mereka telah menangkap sekitar seratus orang yang ambil bagian dalam protes tersebut.

Pemerintah Belanda telah menutup sekolah dan sebagian besar toko pada bulan Desember untuk mencoba membendung lonjakan kasus Covid-19.

Pada minggu ini Belanda juga memperpanjang penguncian setidaknya tiga minggu lagi.

Pada hari-hari awal pandemi, Belanda umumnya lebih enggan memberlakukan pembatasan sosial daripada kebanyakan negara tetangganya.

Tapi selama gelombang kedua, musim dingin telah mendongkrak penyebaran infeksi dengan cepat dan tekanan yang meningkat di rumah sakitnya.

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Belanda rusuh, 2.000 orang turun ke jalan, apa yang terjadi?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved